Muhammad Nasir | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Aktivitas pengeboman ikan oleh beberapa nelayan di perairan Pulo Aceh, Aceh Besar semakin marak terjadi akhir-akhir ini.
Pengeboman itu telah menyebabkan rusaknya terumbu karang dan berkurangnya tangkapan nelayan di pulau tersebut.
Warga Pulo Aceh, Jufri atau yang biasa disapa abu kepada Serambi menyampaikan, aktivitas pengeboman ikan di kawasan Pulo Aceh sebenarnya sudah berlangsung bertahun-tahun lalu.
Kadang aktivitas mereka berhenti beberapa waktu jika ada patroli dari pihak berwenang. Namun setelah mereka kembali melakukan pengeboman.
Para nelayan yang melakukan pengeboman itu bukanlah berasal dari Pulo Aceh, tapi dari daratan Aceh. Katanya, warga pulau menduga nelayan yang menggunakan bahan peledak itu berasal dari kawasan Peukan Bada, Aceh Besar.
Titik pengeboman lebih dominan dilakukan di Pulau Nasi, yang secara jarak lebih dekat dengan Peukan Bada.
Baca juga: Berkunjung ke Pulo Aceh, Dyah Sosialisasikan Pencegahan Stunting dan Bahaya Covid-19
Baca juga: Si Anak Emas UFC Khamzat Chimaev Putuskan Pensiun Dini Usai Batuk Darah, Bos Cuma Bisa Geleng-geleng
Baca juga: Terkait Kasus Klub, Lionel Messi dan Gerard Pique Diserang Enam Akun Facebook Bodong
Baca juga: Kapolda: Penindakan Terhadap Pembakar Lahan tak Ada Kompromi
Beberapa kawasan yang sering terlihat aktivitas pengeboman seperti di lepas pantai Deudap, Alue Riyeung, Rabo, hingga Pantai Pasi Janeng.
“Suara bom ikan saat diledakkan terdengar hingga ke darat, kita ada berusaha mengejarnya, tapi setelah meledakkan lalu mengambil ikan mereka langsung pergi, kita sampai ke lokasi mereka sudah lari,” ujarnya.
Katanya, terkadang para pelaku pengeboman ikan itu bersembunyi dibalik tebing atau pulau kecil. Sehingga warga pulau hanya mendengar suara ledakan, tapi sulit menemukan lokasi mereka.
Katanya, para pelaku peledakan memeburu ikan karangg yang memiliki harga jual tinggi. Katanya, mereka melakukan pengeboman supaya dapat mengambil ikan dalam jumlah banyak dalam waktu cepat.
“Kalau ikan karang kan adanya di kawasan karang, jadi tidak bisa dipukat, kalau dipancing kan prosesnya lama, makanya mereka meledakkan sarang ikan dengan bom supaya cepat,” jelas Jufri.
Baca juga: Mardi Gorok Leher Istri hingga Tewas, Pelaku Cemburu Korban Temui Mantan Suami
Baca juga: Jokowi Cabut Aturan Investasi Miras, Ketua MUI: Terima Kasih Atas Kepekaan Menerima Aspirasi Umat
Baca juga: VIDEO Kajati Aceh Lantik 10 Kajari dan Minta Ungkap Perkara Dugaan korupsi
Hal senada juga disampaikan oleh warga Pulo Aceh lainnya, Muhammad Azhar. Menurutnya pengeboman ikan di pulo aceh hampir terjadi setiap bulan.
Dampaknya terumbu karang tempat bernaung berbagai jenis ikan jadi rusak dan hancur akibat ledakan.
Sehingga para nelayan Pulo Aceh yang mencari ikan dengan memancing kesulitan mendapatkan ikan. Karena habitatnya sudah rusak, ikan pun pergi menjauh dari pulau.
Warga pulo aceh berharap ada tindakan tegas dari pemerintah dan pihak berwajib terhadap oknum nelayan nakal yang melakukan pengeboman ikan.
Katanya, hal itu perlu segera dilakukan untuk melindungi ekosistem laut dan menjaga pendapatan nelayan lokal yang selama ini mencari ikan dengan cara yang benar.(*)