Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM, YANGON - Bentrokan besar meletus pada Senin (1/3/2021) di Myanmar ketika polisi menghalau pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Minggu adalah hari paling mematikan sejak kudeta militer ketika lebih dari belasan orang tewas dalam tindakan represif pasukan keamanan dengan menggunakan senjata peluru tajam.
Menurut PBB sedikitnya 18 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka pada hari Minggu, sehingga jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta menjadi 21 orang.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah badan independen yang dibentuk oleh mantan tahanan Myanmar yang tinggal di pengasingan mengatakan setidaknya 1.132 orang telah ditangkap sejak kudeta terjadi.
Ini termasuk 26 wartawan yang ditahan oleh aparat keamanan saat meliput protes.(*)
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Tindakan Brutal Militer dan Rasisme Mayoritas dalam Kudeta di Myanmar
Baca juga: VIDEO - Demo Besar-besaran Anti-Kudeta di Myanmar, Kematian Pengunjuk Rasa Jadi Pemicu