Selain itu, akibat gangguan harimau ini masyarakat resah, dan takut baik melakukan bekerja di kebun maupun melakukan pengembalaan sapinya.
Karena harimau tersebut sering berkeliatan bebas di areal sawit milik KSO PTPTN I & III Julok Rayeuk Selatan.
“Karena itu, kami harap segera adanya tindakan penanganan dari BKSDA agar tidak ada lagi sapi warga yang dimangsa, selain itu warga bisa beraktivitas dengan nyaman seperti semula,” harap Tusno. (*)
Baca juga: BERITA POPULER - UAS Tiba di Lhokseumawe, Harga Emas Turun hingga Pembunuhan Sadis di Lamjabat