BANDA ACEH – Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda dunia dan hingga kini belum ada tanda-tanda berakhir. Munculnya wabah tersebut membuat aktivitas masyarakat berubah di antaranya proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring.
Mira Fitria, warga Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh berharap, pelaksanaan pembelajaran di sekolah hendaknya segera dilakukan secara tatap muka dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Aspirasi itu disampaikan kepada Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, saat menemui warga dalam kegiatan reses di daerah pemilihan (dapil) Kuta Alam yang berlangsung di Gampong Lamdingin, Sabtu (6/3/2021).
“Saya menyampaikan saran agar sekolah di Banda Aceh tetap seperti dulu, sebab belajar secara daring tidak efektif. Apalagi kalau di rumah kami sebagai orang tua agak kerepotan mengajarkan anak-anak karena kami berkewajiban mencari nafkah juga,” kata Mira.
Sementara Ketua DPRK, Farid Nyak Umar menyampaikan bahwa pembelajaran secara daring di Banda Aceh sudah berlangsung selama sembilan bulan, sejak 16 Maret sampai dengan akhir Desember 2020. Dan mulai awal tahun 2021 pemerintah kota sudah memberlakukan sekolah tatap muka secara langsung. Karena pandemi Covid-19 belum berakhir, saat ini pembelajaran dilakukan dengan sistem shift (rombel).
Namun, masyarakat menginginkan proses belajar mengajar kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19. “Jadi kami berharap masyarakat bisa memahami ini, kita bersama pemerintah dan forkopimda terus melakukan evaluasi secara rutin, bagaimana perkembangan Covid-19, agar kita bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutup Farid. (mas)