Karena akses jalan yang terjal dan sempit, lokasi desa tempat aliran Hakekok tersebut hanya dapat dilalui sepeda motor atau berjalan kaki selama empat jam.
Sepanjang jalan menuju lokasi, hanya tampak perkebunan dan semak belukar. Setiba di lokasi, terdapat sebuah perkampungan warga di Desa Karangbolong. Perkampungan tersebut terbilang sepi. Jarak antar rumah sekitar 300 meter.
Sudah ada sejumlah polisi berjaga-jaga di kampung tersebut. Sementara, para warga memilih kumpul-kumpul di depan rumah.
Tampak pula satu rumah dengan garis polisi yang disebut warga rumah itu kediaman dari A, pimpinan aliran Hakekok.
Warga kampung tersebut menyatakan masih sangat takut untuk keluar lantaran pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada kemarin sore.
Jaga Ketat
Aparat kepolisian dari Polsek Cigeulis dan Polres Pandeglang melakukan penjagaan di sekitar rumah pimpinan aliran Hakekok, A (52) di sebuah perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pengamanan polisi dilakukan menyusul beredarnya video ritual mandi dan kegiatan alliran Hakekok serta penangkapan terhadap A dan 15 pengikut alliran Hakekok di kampung tersebut.
Pantauan Tribun sejumlah aparat kepolisian terus berdatangan sejak pagi hingga siang. Selain berdiri dan berjaga-jaga di sekitar rumah milik A, polisi juga bersiaga di sebuah gubuk milik warga di lokasi tersebut.
Pihak kepolisian di lokasi melakukan pengamatan dan memeriksa setiap ada warga luar yang hendak memasuki kampung tersebut.
Bahkan, warga kampung tersebut dilarang mendekat area rumah milik A untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Cigeulis Iptu Bayu Triatmoko menjelaskan kegiatan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan usai terungkapnya dugaan alliran sesat Hakekok yang dipimpin oleh A.
Di antaranya penyerangan atau perusakan rumah warga atau perbuatan melawan hukum lainnya.
Baca juga: Niat Puasa Rajab, Puasa Sunnah yang Sering Dianggap Bidah Meski Tidak Ada Ulama Salaf Menyebut Sesat
Sejauh ini, masyarakat sekitar terbiang masih kooperatif dan tidak terprovokasi atas adanya dugaan aliran sesat kelompok Hakekok ini.
"Alhamdulliah sampai saat ini warga masih sangat kondusif. Akan tetapi perlu ada pengamanan yang ektra juga, oleh karena itu kami lakukan ini untuk antisipasi mobilisasi masyarakat," ujar Bayu di lokasi.
Ia menegaskan, temuan dugaan aliran sesat ini masih ditangani Polres Pandeglang sehingga belum dapat dipastikan ada tidaknya pelanggaran dilakukan kelompok Hakekok.
"Karena kan itu menjadi kewenangan dari pihak Forkopimda dan Polres Pandeglang yang melakukan pemeriksaan. Jadi kita tunggu saja," jelasnya.
Ia pun berpesan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh hasutan maupun kabar tidak jelas yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.(Tribun Network/ron/wly)