Mereka sebelumnya ditangkap karena mandi bersama telanjang di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal, Kamis (11/3/2021).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pria berinisial A selaku pemimpin aliran sesat Hakekok yang ditangkap bersama kelompok aliran itu, setelah mengadakan ritual mandi bareng, ternyata sangat tertutup pada warga sekitar.
Mereka sebelumnya ditangkap karena mandi bersama telanjang di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal, Kamis (11/3/2021).
Lokasi mandi bersama yang mereka dilakukan diyakini untuk membersihkan dosa ini tepatnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (11/3/2021).
Polisi mengamankan kelompok hakekok yang terdiri atas pemimpin dan 16 orang anggota kelompok Hakekok.
Imah (40), seorang warga setempat mengaku sangat terkejut atas penangkapan pimpinan Hakekok, A dan belasan pengikutnya itu.
Menurutnya, kejadian tersebut dilakukan pada siang hari menjelang sore.
"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya.
Posisinya disitu lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.
Menurutnya, A terbilang sosok yang tertutup. A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.
A juga hampir tidak pernah bertegur sapa dengan warga.
"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," ucap Imah.
Baca juga: Berlayar dengan KMP Aceh Hebat 1, Segini Harga Tiketnya
Baca juga: Presiden dan Pihak Istana Tak Tahu Pergerakan Moeldoko di KLB Demokrat, Peneliti ANU Ngaku Heran
Baca juga: Cara Unik Atta Halilintar Beri Seserahan Mewah untuk Aurel, Sofa Seharga Mobil, Meja Berlapis Emas
Ditemukan Kondom dan Kemenyan
Aparat Polres Pandeglang menemukan barang bukti dugaan aliran sesat saat penangkapan ini.