Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Mahyiddin Ismail (58) selaku orang tua dari Rd (35) yang diduga melempar bus dengan cat pada lintasan Bireuen-Takengon, kawasan Krueng Simpo, Juli Bireuen berharap pemerintah atau dinas terkait dapat membantu mengobati anaknya dari penyakit gangguan jiwa.
“Sudah berkali-kali ditangkap dan dibawa ke Unit Pelayanan Intensif Psikiatrik (UPIP) RSUD Bireuen, namun gangguan jiwanya belum sembuh,” ujarnya kepada Serambinews.com, saat mendampingi anaknya yang ditangkap dan dibawa di Polsek Juli Bireuen, Minggu (14/03/2021).
Mahyiddin menceritakan, anaknya bernama lengkap Randi merupakan anak pertama dari dua bersaudara, ibunya bernama Ita Fariani, kemudian ia pisah dengan ibunya.
Sebelum sakit, anaknya dibawa keluarga ke Malaysia tahun 2004 lalu dan disana pernah dipukul, kemudian dibawa pulang ke Jakarta dan ke Bireuen.
Setelah pulang disana, ia seperti mengalami gangguan jiwa dan orang menyebutkan pernah terkena narkotika.
Melihat kondisi anaknya demikian maka dibawa berobat, setelah beberapa saat sembuh dan kumat lagi.
“Sudah lelah membawa berobat di Bireuen dan pengobatan tradisional lainnya, tapi belum sembuh total,” ujarnya.
Baca juga: Pelempar Angkutan Umum Pakai Cat di Krueng Simpo Bireuen Ditangkap, Ternyata Alami Gangguan Jiwa
Baca juga: Beredar Informasi Seorang Anggota DPRK Bireuen Ditangkap, Ini Pengakuan Sejumlah Pihak
Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Kembali Tuai Kritik Usai Buat Gambar Ratu Elizabeth II
Baca juga: Airlangga dan Prabowo Bertemu di Hambalang, Bahas Isu Strategis dan Dukung Kebijakan Presiden Jokowi
Beberapa waktu lalu Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi pernah menyarankan untuk berobat pada tempat rehabilitasi swasta agar sembuh, namun mengingat biaya bulan besar sekali maka diurungkan.
Mahyiddin yang kaki kirinya palsu karena mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu di Aceh Timur berharap ada yang membantu terutama pemerintah untuk mengobati anaknya sehingga hidup normal dan tidak meresahkan masyarakat.
“Susah karena tidak ada biaya untuk mengobati sampai sembuh dan
berharap pemerintah untuk membantu mengobati anak saya,” ujar Mahyiddin.Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kapolsek Juli Iptu Syafaruddin kepada Serambinews.com mengatakan, usai diperiksa sebentar di Polsek Juli pelaku langsung dibawa ke UPIP RSUD dr Fauziah Bireuen.
Pelaku dibawa kesana untuk diperiksa apakah memang mengalami gangguan jiwa atau tidak, melihat gelagat saat ditangkap, diperiksa di Polsek Juli kuat dugaan mengalami gangguan jiwa.
Pelaku dinaikkan dalam mobil ambulan didampingi anggota Polsek Juli dibawa ke UPIP RSUD Bireuen.(*)