Ramadhan 1442 Hijriah

Imsak dan Subuh dalam Imsakiyah Kemenag Aceh & Muhammadiyah Berbeda, Ini Sebab, Jangan Berpolemik 

Penulis: Saiful Bahri
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is

Kementerian Agama memakai kriteria -20 derajat, sedangkan Muhammadiyah menggunakan kriteria -18 derajat. 

Artinya, Kementerian Agama menyimpulkan saat matahari berada pada posisi 20 derajat di bawah ufuk timur sebagai batas awal masuk waktu shalat Subuh.

Sedangkan Muhammadiyah memilih saat posisi matahari 18 derajat di bawah ufuk timur sebagai batas awal masuk waktu Subuh. 

Perbedaan tinggi matahari 2 derajat tersebut yang mengakibatkan perbedaan dalam penghitungan awal waktu Subuh.

Yakni 1 derajat akan terjadi perbedaan  4 menit dan jika 2 derajat, maka terjadi perbedaan delapan menit. 

"Sedangkan waktu Imsak adalah waktu yang diundurkan dari waktu shalat Subuh sebagai waktu ikhtiyat dalam mengawali puasa. Waktu Imsak adalah 10 menit sebelum masuk waktu shalat Subuh," katanya.

Lanjut Tgk Ismail, Muhammadiyah memutuskan memilih kriteria -18 derajat untuk waktu Subuh dalam Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Ke-31 tahun 2020. 

Realisasi pertama terlihat jelas dalam penyusunan Imsakiyah Ramadhan 1442 H. 

"Kita berharap perbedaan waktu Imsak dan Subuh dalam penyusunan jadwal imsakiyah tahun ini jangan menjadi polemik dalam masyarakat.

Silakan memilih menurut keyakinan masing-masing dalam menjalankan ibadah puasa tahun ini," demikian Tgk Ismaiĺ. (*)


Berita Terkini