Baca tanpa iklan
"Yang pertama sekali adalah ghibah (mengupat), cinta pada dunia secara berlebihan, sombong, ria atau sikap memamerkan kelebihan
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pimpinan Dayah Al-Waaliyah di Gampong Blang Kirey, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar Abiya Tgk Habiby Muhibbuddin Waly atau anak Almarhum, Prof Muhibuddin Waly mengisi tausiah di Masjid Agung Baitul 'Ala Lilmujahidin atau Masjid Abu Daud Beureeh, Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Pidie, Minggu (21/3/2021) subuh.
Di hadapan ratusan jamaah Safari Subuh itu cicit dari ulama besar Aceh Tgk Syekh H Muhammad Waly Al-Khalidy ini menyampaikan pesan penting selama 30 menit.
Pesan diurai terhadap peragai seorang muslim yang berdampak pada penolakan amal ibadah sehari-hari jika memiliki tujuh sifat.
"Yang pertama sekali adalah ghibah (mengupat), cinta pada dunia secara berlebihan, sombong, ria atau sikap memamerkan kelebihan yang dimiliki kepada publik, serta dengki," sebutnya.
Baca juga: Polisi Gerebek Istri Mesum dengan Sekuriti di Hotel, Temukan Kondom
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pengguna Jalan
Baca juga: Kesempatan Terakhir, Segera Klaim Token Listrik Maret 2021, Subsidi 100 Persen Berakhir Bulan Depan
Selanjutnya tidak memiliki rasa kasih sayang sesama manusia serta yang terakhir jangan pernah menyakiti hati seseorang.
Enam perangai ini menjadi catatan sejarah perbincangan antara Baginda Nabi Besar Muhammad SAW dengan salah satu sahabat kesangannya yaitu Mu'adz Bin Jabal.
Dalam perbincangan itu, Rasulullah menyebutkan bahwa Malaikat pembawa laporan amal bagi setiap muslim yaitu malaikat Hafazah.
Dalam perbincangan itu Baginda Nabi Muhammad menyampaikan kepada Mu'azd Bin Jabal bahwa, amalan setiap muslim akan sirna dihadapan Allah dikala dalam diri atau jiwa seseorang jika masih memiliki tujuh sifat tersebut.
Salah satu kisah Malaikat Hafadzah bahwa ada warga yang beribadah luar biasa hingga bersinar luar biasa bak mentari menyinari alam.
Maka dikarenakan sifat ghibah amalan tersebut akan dilempar oleh malaikat ke muka hamba tersebut dikarenakan ghibah.
Demikian halnya juga cinta pada dunia secara berlebihan, sombong, ria atau sikap memamerkan kelebihan yang dimiliki kepada publik, dengki, tidak memiliki rasa kasih sayang sesama manusia serta yang terakhir jangan pernah menyakiti hati seseorang.
Tanpa disadari dan keinginan cinta dunia dengan harapan akan dipuji oleh banyak manusia atau publik telah memberikan dampak besar terhadap catatan amalan menjadi pupus.
Jadi, berapapun amalan kebaikan yang dilakukan oleh setiap hambanya sepanjang masih senyawa dengan enam tingkah laku tidak terpuji tersebut maka segenap amalan yang dilakukan ditolak dan malah dicampakkan pada wajah manusia bersangkutan karena Allah SWT tidak menyukai.