Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Sembilan dari 32 unit alat berat di Pidie Jaya (Pijay) dalam dua tahun terakhir mengalami rusak parah yang dibeli sejak 2011 dan 2013.
Pihak pemerintah setempat telah mengalokasikan dana pemeliharaan atau perbaikan sebesar Rp 300 juta.
"Kesembilan alat berat bermerek Caterpilar (CAT) dan lainnya itu masing-masing Excavator 320 D, Excavator 320 D Long Aml, Buldozer D6G 2 XL, Grader 120K, Vibrator Compektor CS 74, Pnumatik Tire Roller Bomag BW25RH.
Selanjutnya Vibrator Compektor CS 533 E, Tractor Head Hino FM 320 P SJZ 14864, dan Dum Truk Isuzu telah rusak,
Sehingga pihak Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten (BPKK) terpaksa mengalokasikan dana Rp 300 juta untuk perbaikannya demi menyelamatkan aset tersebut," kata Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten (BPKK) Pidie Jaya, Drs M Diwarsyah didampingi Kepala Bidang Aset, Bustamian SHI kepada Serambinews.com, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Butiran Emas Ditemukan di Pantai Desa Ini, Warga Serbu Pantai Untuk Mendulang Emas
Menindaklanjuti perbaikan alat berat merek CAT tersebut, pihak BPKK telah mendatangi tim mekanik dari pihak Trakindo Utama untuk mendeteksi secara ril dengan menggunakan komputer agar dapat diketahui kerusakan pada suku cadang yang musti dilakukan pergantian.
Sepertihalnya, Excavator 320 D setelah dilakualn pengecekan dengan komputer terdeteksi enam suku cadang yang harus di gantikan dengan harga Rp 98.320.000 yang mesti dipenuhi.
Demikian halnya pada delapan unit alat berat lainnya sehingga dana Rp 300 juta yang dicadangkan itu diperkirakan masih relatif minim.
Baca juga: Rudal Supersonik AntiKapal Milik China, Musuh Cuma Punya Waktu 10 Detik Mencegatnya
Kendati demikian pemerintah terus melakukan upaya perbaikan semampunya demi memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) ) lewat alat berat.
Disebutkan Diwarsyah, dengan kondisi kekuatan 30 persen alat berat yang dibeli sejak 2011 dan 2013 lalu masa kepemimpinan Drs HM Gade Salam, maka untuk memenuhi target PAD sangatlah sulit.
Hal ini dikarenakan kondisi alat berat dengan rata-rata usianya 7 sampai 10 tahun lebih sehingga menyebabkan biaya perawat lebih tinggi.
"Kami evaluasi kembali dan jika perlu harus dilakukan upaya pengusulan pengadaan alat berat yang baru agar target pencapaian PAD lebih maksimal," jelasnya.
Baca juga: Diduga Lagi Memadu Kasih, Lima Sejoli Diciduk Tim Gabungan di Pantai Pelangi Sigli
Ditambahkan hingga saat ini sembilan unit alat berat sebagian besar atau delapan unit berada di gudang dalam Kompleks Kantor Bupati.
Selebihnya, dua unit yang rusak berada di lokasi kerja, yaitu Gampong Cubo Sukon l, Bandar Baru selama empat bulan terakhir berupa Buldoser dan satu unit lagi Buldoser di Gampong Paru, Bandar Baru.
"Sampai saat ini juga, kami melakukan langkah untuk membawa pulang dua unit Buldoser itu ke gudang guna diamankan sebagai aset," ungkap M Diwarsyah. (*)
Baca juga: Truk Ditumpangi Suami Lindas Istrinya Hingga Tewas, Cuma Lihat Ke Belakang dan Terus Melaju