Lembaga Keuangan Syariah

Gubernur Nova Ajak Perbankan Syariah Sediakan Fasilitas dan Layanan Bagi Eksportir dan Importir Aceh

Penulis: Mawaddatul Husna
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pada 1 Februari lalu, Indonesia mencatat momen penting dalam pengembangan perbankan Syariah, setelah tiga bank Syariah milik Pemerintah merger menjadi satu, menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dengan kemampuan dan kapasitas BSI sebagai bank terbesar ke-7 di Indonesia, tentunya akan dapat berperan lebih besar dalam perekonomian nasional termasuk di Aceh.

“Kami tentu mendukung penuh langkah tersebut, sejalan dengan kekhususan Aceh yang menerapkan prinsip Syari’at Islam, termasuk dalam sistem ekonomi dan perbankan.

Eksistensinya semakin kuat dengan penerapan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah,” kata Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dalam sambutannya pada Sosialisasi Dukungan Perbankan Syariah dalam Mendukung Kegiatan Ekspor Impor di Aceh, di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Ini Daftar Negara yang Jadi Langganan Indonesia Impor Garam

Ia menyampaikan Aceh merupakah daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sehingga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Komoditas yang dihasilkan dari sumber daya alam Aceh, terutama komoditas pertanian dan perikanan.

Apabila dikelola dengan baik, tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal, namun juga bisa memenuhi permintaan nasional bahkan global.

“Apabila semua potensi itu dapat dioptimalkan, maka Aceh akan menjadi salah satu pemain kunci dalam kegiatan ekspor Indonesia, dan juga berperan strategis dalam pengendalian impor melalui penyediaan barang substitusi impor,” sebutnya.

Dari sisi kegiatan ekspor impor di Aceh, dikatakan Nova, perbankan Syariah hendaknya dapat berkontribusi maksimal dalam penyediaan berbagai fasilitas dan layanan yang dibutuhkan oleh eksportir dan importir.

Menurutnya, dengan adanya layanan perbankan, akan memudahkan pelaku usaha saat melakukan transaksi dengan pelaku usaha dari luar negeri.

Hasil dari transaksi ekspor agar dapat masuk ke Aceh melalui perbankan, sehingga pendapatan ekspor dapat menghasilkan multiplier effect serta menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Aceh.

Ia juga menyampaikan sementara di sisi pengembangan industri pengolahan, dukungan perbankan dapat berupa pembiayaan kepada pelaku usaha, apalagi jika diberikan dengan skim pembiayaan murah khususnya kepada UMKM.

Baca juga: Rudal Supersonik AntiKapal Milik China, Musuh Cuma Punya Waktu 10 Detik Mencegatnya

“Dengan pembiayaan tersebut, diharapkan UMKM dapat naik kelas menjadi pengusaha yang lebih besar, dan dapat memproduksi barang jadi, atau minimal setengah jadi yang kemudian diekspor ke luar negeri,” sebut Nova.

Dalam hal ini, BSI sendiri menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan ekspor impor di Aceh.

Halaman
12

Berita Terkini