Lembaga Keuangan Syariah

Gubernur Nova Ajak Perbankan Syariah Sediakan Fasilitas dan Layanan Bagi Eksportir dan Importir Aceh

Penulis: Mawaddatul Husna
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT

"Kita siap memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ekspor impor di Aceh," kata CEO Regional I BSI Aceh, Nana Hendriana.

Nana mengatakan, pihaknya bertekad menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Aceh. Keyakinan itu didukung dengan layanan BSI yang semakin baik dengan 217 cabang di seluruh Aceh.

"Keberadaan BSI diharapkan menjadi energi baru pembangunan nasional dan Aceh khususnya, dan menjadi wajah perbankan syariah di Indonesia yang modern," kata Nana.

Baca juga: Pemerintah Optimis Ekonomi akan Pulih Seiring Percepatan Vaksinasi dan Reformasi Struktural

Ia berkeinginan membawa BSI di Aceh menjadi BSI terbaik di antara regional-regional lain di Indonesia. Untuk itu ia meminta dukungan dari Pemerintah Aceh.

Sementara Kepala BI Aceh, Achris Sarwani menyampaikan khusus di Aceh, dengan berlakunya Lembaga Keuangan Syariah (LKS), menjadikan perbankan syariah sebagai tumpuan harapan para pelaku ekspor impor di Aceh dalam bertransaksi dengan pihak luar negeri.

“Kami melihat hal tersebut bukan hanya sebagai tantangan, melainkan juga peluang bagi perbankan syariah untuk memperbesar eksistensinya dalam industri keuangan di Indonesia, dengan menguasai 100 persen pangsa perbankan Aceh.

Dan Alhamdulillah, seiring dengan semakin dekatnya implementasi penuh Qanun LKS Januari 2022, lahir lah Bank Syariah Indonesia atau BSI,” sebutnya.

Baca juga: Setelah Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Pemerintah Sepakat Impor Beras 1 Juta Ton

Dikatakan Achris,  dengan kekuatan asset, jaringan kantor, teknologi, SDM dan pengalaman, diharapkan kehadiran BSI dapat menjawab berbagai kekhawatiran atau keraguan masyarakat Aceh terhadap layanan perbankan syariah pasca diberlakukannya Qanun LKS, termasuk dalam kegiatan ekspor impor.

“Tentunya kita tidak bisa memaksakan agar BSI langsung ready 100 persen untuk melayani semua kebutuhan nasabah, karena proses merger memerlukan waktu. Terlebih lagi di Aceh, karena yang merger bukan hanya tiga bank layaknya di provinsi lain, melainkan enam bank,” sebutnya.

Ia berharap dengan dukungan para nasabahnya serta stakeholder terkait, proses merger BSI akan berjalan dengan lancar dan cepat.

“Acara pada hari ini, merupakan bagian dari upaya Pemerintah Aceh, BI, dan stakeholder terkait dalam mendukung proses merger BSI agar berjalan dengan smooth,” kata Achris Sarwani. (*)

Baca juga: Kepengurusan PAN Banda Aceh Masih Disusun, Aminullah Usul Cek Zainal Jadi Ketua Harian

Berita Terkini