Luar Negeri

Militer Myanmar Semakin Beringas, Bocah 7 Tahun Tewas Ditembak di Rumahnya, 20 Anak Dilaporkan Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para demonstran berlarian selama tindakan keras pasukan keamanan terhadap para penentang kudeta militer di kota Thaketa Yangon, Myanmar, Jumat (19/3/2021).

SERAMBINEWS.COM, MYANMAR – Sejak pengkudetaan pemimpin terpilih demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, militer junta negara itu semakin beringas.

Laporan menyebutkan, 275 orang telah tewas dalam insiden kekerasan yang yang dilakukan militer terhadap para warga.

Terbaru, seorang bocah perempuan berusia 7 tahun menjadi korban penembakan kebrutalan militer Myanmar.

Ia tewas di rumahnya setelah penembakan yang dilakukan pihak militer.

Laporan AFP menyebut, kematian gadis kecil itu tekah memicu kemarahan baru atas tindakan keras militer Myanmar pada Rabu (24/3/2021).

Setidaknya 20 anak dilaporkan menjadi kebrutalan militer sejak berkuasa bulan lalu.

Baca juga: Polisi Myanmar Tahan 41 Orang Etnis Rohingya Kebanyakan Wanita, Berusaha Larikan Diri ke Malaysia

Baca juga: Anak 7 Tahun Tewas Ditembak Junta Militer Myanmar, Jadi Korban Termuda yang Ditembak Mati

Pimpinan militer telah melancarkan serangan kekerasan yang mematikan saat berjuang untuk memadamkan protes nasional.

Jutaan warga Myanmar turun kejadalam melakukan protes terhadap penggulingan 1 Februari dan penangkapan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Peraih Nobel berusia 75 tahun itu akan disidangkan terkait serangkaian tuntutan pidana yang dapat membuatnya dicabut hak dan jabatan politik.

Pada Selasa (23/3/2021) malam, terjadi kekacauan di Mandalay dengan pembakaran barikade, penangkapan, rumah-rumah yang digerebek oleh pasukan keamanan.

Para demonstran anti-kudeta berlarian dari tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Mandalay, Myanmar, Senin (15/3/2021). (AFP/STR)

Terdengar orang-orang berteriak karena dipukul dan letupan senapan mesin terdengar di beberapa lingkungan, menurut laporan media lokal.

Tiga orang tewas pada malam itu, termasuk gadis kecil Khin Myo Chit (7), yang ditembak mati di rumahnya di Mandalay.

Hal itu diungkapkan oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok pemantau lokal.

Baca juga: Kudeta Militer Myanmar: Kisah dari Jalanan, Pengorbanan dan Ketakutan

Lembaga Save the Children dan AAPPmengatakan bahwa, setidaknya 20 orang berusia di bawah 18 tahun tewas dalam tindakan keras tersebut.

"Kami ngeri bahwa anak-anak terus menjadi sasaran serangan fatal terhadap pengunjuk rasa damai ini," kata Save the Children dalam sebuah pernyataan.

Halaman
123

Berita Terkini