SERAMBINEWS.COM – Kabar duka datang dari sosok Letjen (Purn) Syarwan Hamid, mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan juga Danrem 011/Lilawangsa itu meninggal dunia pada Kamis (25/3/2021).
Syarwan Hamid menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Yudhistira Cimahi, Jawa Barat dalam usia 77 tahun.
Jenderal bintang tiga tersebut merupakan Mendagri di era kabinet Presiden BJ Habibie.
Ia juga pernah menduduki jabatan Danrem 011/Lilawangsa yang meredam pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Kabar kepergian Syarwan Hamid dibenarkan Mantan Gubernur Riau, Wan Abubakar.
Baca juga: Kabar Duka, Mantan Mendagri Masa DOM Aceh, Letjen Purn Syarwan Hamid Meninggal Dunia
Baca juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Arti Warna Baret TNI, Termasuk Kopassus
Saat dihubungi TribunPekanbaru.com pada Kamis pagi, ia sedang berada di Jakarta dan akan langsung beranjak ke Cimahi untuk melayat jenazah almarhum Syarwan Hamid.
"Benar beliau sudah meninggal, saya sedang dalam perjalanan untuk melayat ke Cimahi,"ujar Wan Abubakar saat dikonfirmasi TribunPekanbaru.com.
Profil Letjen (Purn) Syarwan Hamid
Letjen (Purn) Syarwan Hamid lahir tanggal 10 November 1943, di Dusun Pusaka, kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau.
Dalam buku ‘63 Tokoh Inspiratif Riau 2020’ oleh Mhd Himsar, Syarwan Hamid memulai pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) dan lulus tahun 1956, menghabiskan waktu sore dengan mengaji.
Ia kemudian melajutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru, lulus tahun 1959, dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke Jakarta, lulus tahun 1962.
Sempat masuk Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), namun hanya satu semester karena terkendala keuangan.
Hingga akhirnya mendaftar dan mengikuti tes pada taruna Akademi Militer Nasional (AMN), lulus dan dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infanteri oleh Bung Karno tahun 1966.
Selain itu ia juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando ABRI , Seskoad, dan Lemhanas.
Baca juga: Adnan Ganto Meninggal Dunia, Aceh Kehilangan Lagi Salah Seorang Tokohnya
Dikutip dari Perpusnas.go.id, Hamid pernah menjadi Kasrem 063/Sunan Gunung Jati tahun 1985.
Kemudian menjabat Kapendam III/Siliwangi tahun 1986, Pardor Sarli Dispenad, 1988 dan Asisten Teritorial Kodam Jaya, 1989.
Setelah itu ia ditugaskan menjadi Danrem 011/Lilawangsa Aceh, pada tahun 1990.
Saat menjabat Komandan Korem Lilawangsa di Lhokseumawe, Aceh, ia berhasil mengatasi dan meredam pemberontakan GAM terhadap NKRI.
Atas jasanya, Syarwan Hamid diangkat menjadi Kadispen TNI Angkatan Darat pada tahun 1992 dengan pangkat brigadir jenderal (bintang satu).
Tidak lama kemudian menjadi Kapuspen TNI tahun 1993, Assospol Kassospol ABRI tahun 1995, hingga menjabat Kassospol ABRI dengan pangkat letnan jederal pada tahun 1996.
Pada tahun 1997, Hamid menjadi Wakil Ketua DPR/MPR mewakili ABRI.
Di masa pemerintahan presiden BJ Habibie, ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998-1999.
Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Ibunda Sekda Bireuen Meninggal, Dimakamkan di Beureunuen
Kemudian pada tahun 1999, ia kembali ke Senayan menjadi Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah Riau.
Syarwan menjadi salah satu tokoh yang membawa kemajuan bagi Riau.
Sejak aktif di TNI, ia sudah berfikir bagaimana memperjuangkan Riau.
Ia sempat diiming-imingi untuk memimpin Riau sebagai gubernur, sayangnya tidak mendapat restu dari presiden saat itu.
Baginya, gubernur bukanlah sekadar suatu kehormatan jabatan, tetapi sebagai putra daerah merupakan harga diri, marwah, dan kepercayaan yang harus diperjuangkan.
Ia melihat selama ini, Riau hanya sekadar sumber daya ekonomi yang harus diamankan semaksimal mungkin.
Namun pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kurang diperhatikan.
Tidak sedikit yang sudah dilakukan Syarwan Hamid untuk membela dan memajukan Riau sesuai kemampuannya.
Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun - Tokoh Aceh Adnan Ganto Meninggal Dunia
Sehingga ia memperoleh suatu penghormatan ketika Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau memberi gelar kehormatan Datuk Sri Lela Setia Negara.
Tanggal 19 Desember 2018 lalu, Syarwan Hamid mengembalikan gelar adat dari LAM Riau sebagai bentuk penolakan terhadap pemberian gelar adat dari LAM Riau kepada Presiden Joko Widodo.
Syarwan Hamid tidak ingin gelar itu diberikan dengan mudah hanya karena pimpinan lembaga adat kenal dengan seseorang atau motif lainnya.
Nama : Letjen (Purn) TNI H. Syarwan Hamid
Lahir : Siak Sri Indrapura, 10 November 1943.
Motto Hidup : Menyenangi semua tugas yang dikerjakan, bukan mengerjakan tugas yang disenangi
Pendidikan:
Sekolah Rakyat (SR)269 Lulus Tahun 1956,
Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru,
SMA BPSK Jakarta (Tamat tahun 1962),
Akademi Militer Naional (AMN),
Sekolah Staf dan Komando ABRI,
Seskoad, Lemhanas
Karier:
Kasrem 063/SGJ (1985),
Kapendam Iii/Siliwangi (1986),
Pardor Sarli Dispenad (1988),
Asisten Teritorial Kodam Jaya (1989),
Danrem 011/Lilawangsa, Aceh (1990),
Kadispen TNI Angkatan Darat (1992),
Kapuspen TNI (1993),
Assospol Kassospol ABRI (1995),
Kassospol ABRI (1996),
Wakil Ketua DPR/MPR (1997),
Menteri Dalam Negeri RI (1998-1999)
Anggota MPR RI Utusan Daerah Riau (1999).
Penghargaan: Gelar Datuk Seri Lela Setia Negara Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Panglima Besar Laskar Melayu Bersatu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Korea Utara Tembak Dua Rudal Balistik ke Laut Jepang, Militer AS Sebut Tindakan Mengancam
Baca juga: Kubu Moeldoko Gelar Konferensi Pers di Wisma Atlet Hambalang Hari Ini, Begini Penampakan Gedungnya
Baca juga: Tergiur Harga Murah, Remaja Ini Syok saat Terima iPhone yang Dibeli di Olshop Berukuran Raksasa