Namun ada tiga hal penting yang ditunggu publik dan kerap jadi perbincangan di tengah masyarakat namun tidak disinggung Prabowo dalam pidatonya.
SERAMBINEWS.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato kepresidenan kemarin, Jumat (15/8/2025).
Namun, bunyi pidato presiden ke-8 RI itu menjadi sorotan karena dinilai tidak menjawab rasa ingin tahu rakyat.
Hal itu tak lepas dari pernyataan sikap presiden terkait kabar hajat hidup orang banyak yang memang telah ditunggu-tunggu.
Diketahui, Prabowo melakukan sejumlah gebrakan seperti pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih hingga Program Makan Bergizi Gratis (PMBG).
Prabowo dua kali berpidato di gedung Parlemen (MPR/DPR/DPD) Jakarta, Jumat (15/8/2025) kemarin.
Ini adalah pidato kenegaraan pertama Prabowo di kompleks parlemen, setelah setahun menjabat presiden RI.
Pagi hari, pidato pertama Prabowo pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Siang harinya di tempat yang sama Prabowo berpidato menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2026.
Pada pidato yang dihadiri seluruh Anggota MPR RI itu, Prabowo menyinggung sejumlah hal termasuk soal kasus hukum, pengangguran, koperasi merah putih, tambang ilegal, dan sebagainya.
Namun ada tiga hal penting yang ditunggu publik dan kerap jadi perbincangan di tengah masyarakat namun tidak disinggung Prabowo dalam pidatonya.
Apa saja tiga hal penting itu?
Berikut dirangkum Tribunnews.com pada hari ini, Sabtu 16 Agustus 2025.
Baca juga: RAPBN 2026 Tembus Rp3.786,5 Triliun, Apakah Gaji PNS Naik? Ini Kata Prabowo
Soal HAM Tak Diungkit
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyayangkan Prabowo sama sekali tak menyinggung perihal Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pidatonya.
Amnesty International Indonesia adalah bagian dari gerakan global Amnesty International, yang fokus pada perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia di Indonesia.