Berita Banda Aceh

Ingatkan Kode Etik, Gubernur Ajak Media Perangi Hoaks dan Ujaran Kebencian

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"(Hoaks) ini semua adalah musuh kita bersama, musuh negara dan musuh masyarakat. Saya ingin mengajak semua insan pers dan perusahaan media, khususnya JMSI, marilah kita perangi hoaks dan trial by the press. Mari kita kembali pada etika dalam kode etik jurnalistik, menaati UU ITE dan rambu-rambu kepatutan lainnya," ajak Gubernur.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh mengajak praktisi dan insan media berikut pihak terkait lainnya untuk ikut memerangi hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian yang acap kali terjadi di media siber maupun sosial.

Ajakan itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, di Hotel Hermes, Sabtu (27/03/2021).

Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Umum JMSI Pusat, Teguh Santosa.

Hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri, Kapolda Aceh, Wahyu Widada, Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin, Wakil Kajati Aceh, Hermanto,  Wakil Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali, Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim, Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, dan sejumlah stakeholder lainnya. 

Gubernur Nova dalam kesempatan itu mengatakan, media harus terus meningkatkan kapasitas dan kualitasnya.

Yaitu dengan mematuhi kode etik jurnalistik (KEJ) yang menjadi patron insan media dan UU ITE, sehingga kondusifitas dalam masyarakat tetap terjaga. 

Baca juga: Tips Membuat Bihun Kuah Jamur, Cocok untuk Menu Sarapan Akhir Pekan, Ini Bahan-bahannya

"(Hoaks) ini semua adalah musuh kita bersama, musuh negara dan musuh masyarakat. Saya ingin mengajak semua insan pers dan perusahaan media, khususnya JMSI, marilah kita perangi hoaks dan trial by the press. Mari kita kembali pada etika dalam kode etik jurnalistik, menaati UU ITE dan rambu-rambu kepatutan lainnya," ajak Gubernur.

Gubernur Nova yang dalam kesempatan itu didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol (Humpro) Sekda Aceh Muhammad Iswanto serta Jubir Pemerintah Aceh Wiratmadinata, mengharapkan, media sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan Aceh dapat terus meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. 

Kualitas media harus didasarkan pada fakta dan data yang kuat, agar informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.

Nova menjelaskan, kapasitas dan kualitas media itu sangat dibutuhkan, agar masyarakat mendapat akses informasi yang lengkap dan cepat serta akurat, terhadap kerja pemerintah dalam pembangunan daerah. 

Dengan begitu, media dapat sekaligus menjadi kontrol masyarakat terhadap pemerintah.

Oleh karena itu, Pemerintah Aceh menyambut baik hadirnya JMSI di Aceh. 

Baca juga: Lantik Pengurus Ikan Aceh Besar, Syahrul: Peredaran Narkoba di Aceh Besar Sangat Meresahkan 

“Dalam setiap kesempatan dan berbagai kerja-kerja pembangunan, saya selalu menekankan agar semua informasi dapat segera diberitakan atau dipublis secara real time, agar publik dapat melihat apa yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh," ujar Nova. 

Gubernur menyebutkan, Pemerintah Aceh memiliki hubungan yang baik dengan seluruh media, baik cetak maupun elektronik.

Halaman
12

Berita Terkini