Laporan Sari Muliyasno | Simeulue
SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Pemeritah Kabupaten Simeulue menggelar rembuk Stunting ke tiga dari delapan aksi integrasi penurunan Stunting di wilayah kepulauan Simeulue, Kamis (1/4/2021). Kegiatan itu bertujuan
Untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan intervensi penurunan Stunting secara terintegrasi.
Rembuk stunting yang digelar di Bappeda Simeulue itu dihadiri langsung oleh Bupati Simeulue, Erli Hasim, Ketua DPRK Simeulue, Komisi D DPRK Simeulue, tim penggerak PKK Simeulue, Kepala Bapedda dan para Kepala Dinas di daerah itu. Kemudian juga, tenaga ahli pelayanan sosial dasar, koordinator PKH Kabupaten, PKBI, Fasilitator UNICEF dan unsur media cetak dan online.
Bupati Simeulue dalam sambutannya, meminta semua pihak untuk secara bersinergi melakukan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting dalam rangka “Menuju Simeulue Bebas Stunting pada Tahun 2024”.
"Dengan sumberdaya yang tersedia di Kabupaten Simeulue seharusnya di Simeulue tidak ada anak yang mengalami stunting. Namun data menunjukkan hal sebaliknya," tandas Bupati Simeulue Erli Hasim.
Untuk itu Bupati Simeulue meminta agar semua pihak ikut aktif melakukan gebrakan dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting agar setiap anak di Simeulue tumbuh sehat dan cerdas.
Baca juga: Warga Minta Pemerintah Bangun Fasilitas MCK di TPI Sawang Bau
Baca juga: Pria Ini Ngamuk Bacok 5 Warga dan Bakar 4 Kios, Satu Korban Bocah 5 Tahun, Polisi Lumpuhkan Pelaku
Baca juga: Kadisdik Aceh: Lulusan SMK Harus Fokus Menjadi Tenaga Kerja Terampil
Baca juga: VIDEO - Seminggu Menikah Suami Ditemukan tak Bernyawa di Sungai, Istri Mimpi Suami Minta Tolong
Dalam kegiatan itu juga, turut dilakuan penyerahan penghargaan kinerja stunting kategori kabupaten dengan kinerja penanganan stunting terbaik ke-II di tingkat Provinsi Aceh dan kabupaten paling replikatif dalam penanganan stunting di Provinsi Aceh, yang diterima oleh Bupati Simeulue.
Adapun komitmen yang disepakati dalam rembuk stunting di Simeulue, yakni melaksanakan rembuk stunting sebagai forum strategis dalam perencanaan dan evaluasi.
Kemudian, melakukan program yang terkait dengan percepatan pencegahan stunting.
Selanjutnya, melakukan pengumpulan dan publikasi data stunting serta program-program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala dan menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program, serta menyusun kebijakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi untuk percepatan pencegahan stunting melalui dinas teknis.
Terakhir, meningkatkan peran desa dalam melaksanakan konvergensi percepatan pencegahan stunting di tingkat desa.(*)