Janda Muda Jual Sabu Plus Layanan Syahwat di Warung Kopi, Ngaku Butuh Uang Hidupi 3 Anaknya

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut cerita janda muda Blitar jual sabu diduga 'bonus' layanan plus di warung Tulungagung. Ia mengaku nekat melakukan itu karena bingung menghidupi 3 anaknya.

Yang penting, harga yang dimintanya itu disepakati oleh si pria hidung belang itu.

"Ya, buat tambahan karena saya itu ngopeni (membesarkan) tiga anak.

Dari mana, biayanya, wong saya ini single parent dan hanya bekerja sebagai pelayan di warung kopi (di Tulungagung)," akunya sambil matanya sembab.

Dari penjualan sabu-sabu itu, ia sebenarnya sadar kalau keuntungannya tak seberapa dibandingkan dengan risikonya.

Betapa tidak, misalnya, ia berhasil memasarkan sabu-sabu seberat 0,5 gram.

Itu hanya mendapatkan keuntungan Rp 200 ribu.

Sebab, harga kulakan Rp 500 ribu dan akan dijual kembali dengan harga Rp 700 ribu.

"Saya menyesal kalau sudah begini karena saya akhirnya jadi berpisah dengan anak-anak saya," pungkasnya.(Surya/Imam Taufiq)

Baca juga: Besok, 23 Peserta Lelang JPTP Ikut Wawancara, Perebutkan 8 Posisi Kepala SKPK di Pidie

Baca juga: 686 Wanita Sudan Diculik dan jadi Korban Kekerasan Seksual, 58 di Antaranya Berhasil Diselamatkan

Baca juga: Pengurus DWP Nagan Raya Resmi Dilantik, Nelda Tunovia Didaulat Jadi Ketua

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Janda Muda Blitar Jual Sabu 'Bonus' Layanan Plus di Warung Tulungagung, Bingung Hidupi 3 Anak

BACA BERITA LAIN TERKAIT KASUS NARKOBA

Berita Terkini