KKB Papua Semakin Terjepit oleh TNI-Polri, Ternyata Ada Kelompok Lain yang Tak Kalah Meresahkan

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya.

SERAMBINEWS.COM -  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua saat ini semakin terjepit oleh TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.

()

Aksi teror yang dilakukan KKB Papua dianggap terlalu kejam dan sadis, BNPT pun akan memasukkan OPM tersebut sebagai organisasi teroris mirip MIT Poso pimpinan Ali Kalora Cs. Sebelumnya, KKB Papua dibikin kelaparan setelah Satgas Nemangkawi terus melakukan pengepungan. (Kolase FB KK Papua/MIt Poso)

Berbagai upaya untuk menumpas KKB Papua memang sedang gencar dilakukan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

Namun, ternyata masih ada kelompok lain yang tak kalah meresahkan dari KKB Papua.

Melansir dari Antara, tokoh perempuan Papua Rehina Belau menyebut ada tiga kelompok yang saat ini masih menjadi musuh nyata bagi aparat TNI-Polri.

Baca juga: Dikira Bikin Filter Kulit Gosong, Ternyata Wanita Tersambar Gas saat Bantu Orang Tua Buka Warung

Baca juga: Intip 10 Potret Kemewahan Rumah Tasya Farasya ala Disneyland, Ada Museum hingga Kamar Nyi Roro Kidul

Mereka adalah KKB Papua, kelompok orang-orang stress, dan kelompok anak Aibon.

"Ada tiga kelompok menjadi ancaman yang gangguan kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya yaitu kelompok KKB, kelompok orang-orang stress serta kelompok anak Aibon atau anak putus sekolah," ungkap Rehina Belau dalam keterangan diterima ANTARA dari Sugapa, Ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Senin.

Kelompok orang stress, adalah kelompok intelektual yang ingin membangun Kabupaten Intan Jaya tetapi tidak mendapatkan posisi jabatan di pemerintahan.

"Sehingga perlu membuka ruang kesempatan kepada anak-anak daerah untuk menduduki jabatan-jabatan strategi di Pemkab Intan Jaya" ucapnya.

Kelompok stress melihat Kabupaten Intan Jaya yang roda pembangunannya tidak berjalan sesuai dengan kemauan dan harapan mereka.

Akibatnya, kelompok ini bisa mengganggu keamanan dengan cara mereka sendiri.

Adapun anak Aibon yaitu kelompok anak putus sekolah.

Baca juga: Dibuka Besok, Ini Rincian Kuota Formasi Sekolah Kedinasan di Kemenkumham dan Alur Pendaftarannya

Baca juga: VIRAL Video Pelakor Hamil 9 Bulan Dilabrak Dini Hari, Suami Malah Cekik Istri Sah

Mereka harus diperhatikan karena sangat rentang, mudah dihasut dan diprovokasi serta pemikiran mereka juga sempit.

Ditambah lagi dengan ingin hidup bebas di tanahnya sendiri, tetapi selalu saja diperhadapkan dengan aturan-aturan pemerintah yang menurut mereka bertentangan denga apa yang diperbuat.

Sehingga anak kelompok Aibon merasa bahwa mereka menjadi penonton dan dari situlah timbul rasa sakit hati dan akibatnya.

Halaman
123

Berita Terkini