Risma Berang saat Tinjau Lokasi Banjir NTT, Aktivis Kemanusian: Saya yang Marah Kepada Mensos Boleh?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meninjau beberapa lokasi terdampak bencana banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (5/4/2021)

SERAMBINEWS.COM – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berang dan tak sanggup menahan amarahnya saat meninjau lokasi banjir di Waiwarang Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021).

Kemarahan Mensos Risma dipicu lantaran petugas yang membantu korban banjir bandang dinilai lambat dalam menangangi mereka.

Risma yang meninjau posko dapur umum bencana banjir bandang di Waiwarang dibuat geram ketika melihat seorang petugas yang hanya berdiri saja.

"Kamu ini enggak ada kerja, hanya berdiri-berdiri saja," kata Mensos kepada seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Mantan Wali Kota Surabaya itu heran kepada Tagana yang sama sekali belum membangun posko serta dapur umum korban bencana banjir bandang.

Baca juga: UPDATE Korban Banjir Bandang dan Longsor di NTT, 117 Orang Meninggal dan 76 Masih Dalam Pencarian

Baca juga: Galang Dana untuk Banjir dan Longsor di NTT, Rachel Vennya Berhasil Kumpulkan 1 M dalam Sehari

Tak ayal, kemarahan Mensos Risma di lokasi banjir bandang di Waiwarang mendapat sorotan dari aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq.

Melalui akun Twitter-nya, Azzam mengatakan bahwa ketidakberesan dalam membangun dapur umum merupakan tangung jawab dari Mensos itu sendiri.

“Seandainya saya yg marah kepada Menteri Sosial boleh? Karena mau tidak mau, suka tidak suka ketidakberesan ini juga merupakan tanggung jawabnya,” tulisnya, Selasa (7/4/2021).

Sebelumnya, Mensos Risma menegaskan kunjungannya ke NTT ini untuk memastikan kebutuhan para pengungsi korban banjir bandang terpenuhi dengan baik.

"Saya harus memastikan bahwa mereka semua mendapat makanan,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Pilitikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo meminta jajarannya segera ikut andil dalam penanganan banjir bandang di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sebagaimana arahan Bapak Presiden, saya hadir untuk memastikan ketersediaan logistik, dan kebutuhan dasar para pengungsi," sambung Risma.

Baca juga: Fakta Banjir Bandang di Flores Timur NTT, Disebabkan Bibit Siklon, 67 Orang Tewas, Semua Akses Putus

Baca juga: Banjir Bandang Terjang NTT dan Timor Leste, Puluhan Orang Tewas dan Ribuan Rumah Tenggelam

Untuk tiba di lokasi, mantan Walikota Surabaya ini berangkat bersama Bupati Flores Timur, Anton Hadjon menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Setibanya di sana, ia disambut oleh warga di Lapangan Waiwarang kemudian menuju ke Puskesmas Waiwarang.

Risma juga melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo secara virtual, guna membahas penanganan bencana di NTT, terkhusus di Pulau Adonara.

Usai mengikuti rapat, Risma bersama Anton dan Kapolda NTT melihat kerusakan infrastruktus paca dilanda banjir bandang.

Wanita kelahiran Kediri 59 tahun silam ini mengatakan, bantuan alat berat untuk proses evakuasi akan dikirimnya ke Adonara.

Ia memintan Bupati Anton untuk melaporkan kondisi dermaga yang menjadi jalan datangnya alat berat dari Surabaya tersebut.

Bahkan, Menteri Risma juga akan menghubungi Menteri Perhubungan Republik Indonesia guna mempercepat pengiriman alat berat ke Flores Timur.

Sebelum kedatangannya di NTT, Kementerian Sosial sudah menyalurkan bantuan senilai Rp 2,6 milyar untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban banjir bandang.

Baca juga: Banjir Susulan Kembali Terjang Aceh Barat, Ratusan Rumah Terendam Hingga 1 Meter

Baca juga: Tinjau Banjir di Tangse, Kapolres Pidie Tangkap Truk Angkut Kayu Illegal Logging

Melalui rapat yang digelar secara virtual guna pembahasan banjir bandang di NTT, Presiden Joko Widodo meminta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh siklon tropis Seroja.

Baginya, hal tersebut dilakukan untuk menanggulangi bahaya lanjutan dari cuaca ekstrem itu.

"Saya minta BMKG untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari siklon tropis Seroja ini," ujar Jokowi, Selasa (6/4/2021).

Ia meminta BMKG memastikan hal tersebut guna kesiapan pemangku kepentingan dan masyarakat di daerah itu bisa mengakses dan memprediksi adanya cuaca ekstrem.

Hal ini diharapkan agar semua pihak bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana serupa, seperti tanah longsor, banjir serta banjir bandang.

"Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman risiko angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor," sambungnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Staf Kedubes Amerika Serikat Gantung Diri di Jendela Hotel, Tewas Tinggalkan Surat Wasiat

Baca juga: Siti Nuraida, Remaja 16 Tahun Hidup Sendirian di Rumah Reot, Ibu Meninggal, Ayah Nikah Lagi

Baca juga: Buka Kotak Oranye Kado Pernikahan dari Jokowi dan Iriana, Atta Aurel Terkejut Lihat Bahan Ini

Berita Terkini