Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air

Data CVR Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diunduh, KNKT Ungkap Adanya Anomali pada Sistem Autothrottle

Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Namun puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh sebelum dinaikkan ke atas kapal.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT berhasil mengunduh data Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari lalu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan dari hasil pengunduhan itu diperoleh rekaman percakapan selama dua jam termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan.

"KNKT berhasil mengunduh seluruh empat channel dari CVR, tetapi channel 4 pada CVR mengalami gangguan," jelas Soerjanto melalui keterangan resminya, Selasa (13/4/2021).

Meski mengalami gangguan, rekaman itu menambah data penting bagi investigasi yang hasilnya akan disampaikan dalam laporan akhir.

Dia menegaskan hingga saat ini proses investigasi masih terus dilakukan disertai dengan proses penelitian.

"Setelah ditemukannya semua bagian black box ini memberikan titik terang untuk dapat mengusut penyebab terjadinya kecelakaan," jelas dia.

Baca juga: Dilaporkan Hilang Selama 43 Hari, Jasad Pemuda Ini Ditemukan Membusuk di Kebun Sawit

Baca juga: Penetapan 1 Ramadhan 1442 H Terjadi di Tiga Hari yang Berbeda di Aceh, Ini Sebabnya 

Baca juga: Soal Bentrok di UFC, Conor McGregor Takkan Pernah Bersedia Lawan Jagoan yang Ini

Baca juga: Persiraja Dilanda Eksodus Pemain, Ini Daftar Pemain yang Bakal Hengkang dari Skuad Laskar Rencong

Pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu sekitar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Pontianak, Jakarta Barat.

Pesawat membawa total 62 orang yang terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang dalam penerbangan tersebut.

Dalam proses pencarian korban, Tim SAR Gabungan menemukan bagian tubuh dari 59 orang yang berada dalam pesawat tersebut, sedangkan tiga orang lainnya tidak ditemukan.

Bagian blackbox pesawat yakni Flight Data Recorder (FDR) ditemukan pada 12 Januari 2021 lalu sementara bagian lainnya yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) baru ditemukan pada 31 Maret 2021.

Investigasi awal KNKT menemukan ada anomali pada sistem autothrottle atau tuas pengatur tenaga mesin dalam penerbangan ini.(AnadoluAgency)

Berita Terkini