Kebetulan saat itu, Baba terpaut pada sebuah komentar faceebook Intan Monika soal dunia Aceh.
Kesempatan itu dimanfaatkan Baba untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang kehidupan orang Aceh.
Sehingga keduanya saling berbagi nomor kontak WhatsApp dan sering berkomunikasi dengan saling kirim pesan lewat teknologi komunikasi itu.
Meski kenalan masih seumur jagung, namun Baba ternyata menyimpan rasa suka pada Intan Monika.
Bahkan ketika diajak menikah, Intan masih menjawab iya... dengan iseng dan tidak serius.
“Kesan pertamanya senang ya.. bisa berkenalan sama orang luar negeri, dan waktu itu belum kepikiran untuk nikah, karena Intan juga sedang kerja," cerita Intan.
Namun sambungnya, setelah kami bertukaran nomer whatsApp, disitulah Intan mulai suka sama Baba karena orangnya itu baik dan shaleh.
"Pertamanya waktu Baba ajak nikah, Intan senang, yang bikin saya tidak senang dia suruh ke Turki, untuk nikah di sana," sebut Intan.
Terus ia menjawab ia, bukan berarti dirinya mau ke Turki untuk menikah di sana melainkan biar membuat Baba senang.
"Ternyata satu bulan kemudian, saya bilang ke Baba, kalau saya tidak mau ke Turki, karena tidak ada izin sama keluarga dan masih belum etis kalau wanita yang menjumpai pria untuk nikah," kisah Intan.
Istilah Acehnya, nggak mungkin mon mita tima (sumur cari timba) kan tidak mungkin, dan disitu kami pernah break (tidak saling komunikasi) selama satu minggu, dan setelah itu, akhirnya Baba nge-chat lagi.
"Dia bilang bakalan ke Indonesia, akhirnya satu bulan kemudian, dia benaran datang sendiri dan kamipun menikah,” paparnya.
Intan menambahkan, meskipun dalam berbahasa sedikit kesulitan, mereka tetap langgeng dan bahkan sudah tiga tahun menikah masih menetap Bucin, Turki.(*)
Baca juga: Dandim 0108/Agara Perintahkan Babinsa Sosialisasikan PPKM Cegah Covid-19 Skala Mikro
Baca juga: Wanita Nekat Curi Aset Mertua Senilai Rp 1 Miliar, Uang Dipakai untuk Hidup Mewah dengan Selingkuhan
Baca juga: TNI Kodim 0108/Aceh Tenggara Ajak Masyarakat Bertadarus di Masjid-Masjid