Wawancara Khusus

‘Saya Dukung Terawan’

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SITI FADILAH SUPARI, Mantan Menteri Kesehatan

Usia 70 tahun, mantan Menkes dan sebagai dosen. Kiat hidup sehat di masa pandemi terutama untuk para lansia?

Satu, sepengetahuan saya, lakukan protokol kesehatan dengan disiplin pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan betul, jangan banyak berkerumun, dan tidak usah pergi ke mana-mana kalau tidak perlu banget. Jangan jalan-jalan ke pasar sendiri dan sebagainya. Setelah itu tidur yang cukup, kira-kira 7 jam per hari, pada malam hari.  Kemudian berolahraga ringan, konsumsi makanan yang lembut (teksturnya), banyak makan ayam dan ikan, serta jangan banyak-banyak daging merah. Banyak buah, sayur, kemudian banyak vitamin. Kalau saya sudah makan banyak suplemen.

Walau tidur saya kurang tapi suplemen saya cukup. Ada vitamin E, vitamin D3 2.000 miligram. Ada vitamin C 1.000 miligram. Omega tiga dan kemudian berjemur. Pakemnya jam 10 sampai jam 11 yang paling baik. Berjemur paling benar itu harus banyak-banyak kulit kita terpapar matahari. Dan yang paling penting, lansia tidak boleh stress. Lansia harus happy. Misal anaknya tidak bisa datang, tapi harus bisa telepon, video call dan sebagainya.

Vaksin Nusantara ini sebagian antusias, sebagian meragukan. Menurut Anda seperti apa?

Kalau saya biasa-biasa saja. Ada suatu inovasi yang datang dari seorang periset, kemudian dia membuat suatu hipotesis, dia mempunyai pendapat tertentu yang harus dibuktikan. Tunggu saja, terbukti atau tidak. Kalau memang ada syarat-syarat penelitian harus bagaimana, dia dipaksa harus sesuai dengan kemauan Pemerintah. Tetapi bukan dilarang. Kalau dilarang itu agak aneh, orang mau meneliti kok dilarang.

Saya itu mendukung dia (Terawan), supaya dia tidak putus asa. Saking menghadapi perlawanan yang sedemikian keras, saya sebagai temannya memberikannya dukungan. Aku ikut jadi relawan deh, itu saya sendiri yang minta. Karena saya pengin tahu. Saya ikut itu memang karena saya pengin tahu, hasilnya seperti apa.

Yang dimaksud peneliti itu siapa sih?

Pak Terawan. (Vaksin Nusantara) itu idenya dari dia. Kalau dia tidak mempunyai ide untuk membuat saya kira siapapun tidak akan bisa memaksa dia. Memang dia dikeliling oleh ahli-ahli yang kebetulan kerja di Amerika itu. Tapi, ide untuk itu, menurut saya dari beliau. Soal sel dentitrik, itu dia sudah bertahun-tahun bergelut dengan dentitrik sel itu dipojokkan RSPAD. Di situ memang ada ruangan yang khusus untuk itu.

Menurut saya tidak jatuh dari langit dia tiba-tiba punya ide itu (vaksin Nusantara dengan metode dentitrik). Menurut saya engga, tapi karena dia memang bergulat terus dengan sel-sel itu. Ini yang jarang diketahui orang banyak, bahwa Terawan itu memang bergelut dengan sel cure. Untuk pasien-pasien yang kena kanker, atau diabetes yang sudah parah, itu ada di ruangan RSPAD sebelah belakang itu ada (penelitiannya). Saya pernah diajak meninjau ke sana. Saya melihat sendiri, dan kerjasamanya dengan Jerman waktu itu, setahu saya. (tribun network/denis destryawan)

Berita Terkini