Sosok Houstan Jumadi Amrullah Bandar Narkoba Sulsel dari Sidrap ditembak BNN di Bajoe Bone.
SERAMBINEWS.COM - Petualangan bandar narkoba ini terpatahkan saat ia pamit hendak ambil mobil.
Itulah sosok Houstan Jumadi Amrullah.
Sosok Houstan Jumadi Amrullah Bandar Narkoba Sulsel dari Sidrap ditembak BNN di Bajoe Bone.
Pamit ke keluarga ambil mobil ternyata paket sabu-sabu.
Houstan Jumadi Amrullah meninggal saat disergap BNN Pusat.
Warga di sekitar lokasi mendengar suara tembakan berulang saat sahur.
BNN Pusat sudah mengkonfirmasi penyergapan ini.
Tiga terduga pelaku narkoba diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (18/4/2021) subuh dini hari.
Baca juga: 2 Kebiasaan Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Kelabakan Memenuhi, Bangun Subuh & Senang Taoge
Baca juga: Miris! Anggota Brimob Tewas dan Prajurit TNI Luka Dikeroyok di Kafe Wilayah Jakarta Selatan
Baca juga: Ikatan Cinta Senin 19 April 2021: Elsa Panik, Nino dan Ricky Terlibat Konflik, Al dan Rosa?
Ketiganya ditangkap di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, tepat di simpang empat tak jauh dari Kantor Bea Cukai Bone.
Ketiga pelaku menggunakan mobil pikap merek Suzuki Mega Carry dengan nomor polisi DP 8794 DE.
Satu pelaku meninggal dunia. Jenazahnya saat ini berada di Rumah Sakit Yasin.
Dari informasi, pelaku meninggal dunia bernama Houstan Jumadi Amrullah berusia 26 tahun. Di warga Sidrap tapi kini menetap di rumah istrinya di Kota Pare-Pare.
Pantauan TribunBone.com, keluarga almarhum Houstam Jumadi Amrullah telah datang untuk mengambil jenazah keluarganya.
Paman almarhum, Rusman tak menyangka ponakannya telah meninggal dunia. Sebab, kemarin Houstan masih buka puasa istrinya dan dirinya.
Ia mengaku tak mengetahui bahwa ponakannya tersebut ke Bone. Houstan pamit pada malam itu untuk mengambil mobil.
"Saya sempat buka puasa bersama di Pare-Pare. Malamnya dia pamit pergi ambil mobil. Kami kaget ketika ditelepon, tiba-tiba ada di Bone," katanya.
Rusman baru mengetahui keluarganya meninggal dunia setelah ditelepon oleh pihak BNN.
"BNN menelepon bahwa keluargata sedang kritis. Tiga menit kemudian menelepon lagi menyampaikan meninggal dunia," ucapnya.
Ia menuturkan ponakannya tersebut bekerja di perusahaan rokok bersama istrinya. Sebelumnya sempat bekerja di PDAM.
"Saya tidak tahu aktivitas ini. Istrinya juga tidak tahu. Baru tahu setelah membaca berita di media," akunya.
Jasad almarhum rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Sidrap.
Dari informasi yang dihimpun pelaku sebelumnya pernah ditangkap kasus narkoba ketika berusia 18 tahun. Saat itu ia sebagai pemakai.
Diberitakan sebelumnya, bandar sabu dikabarkan diringkus di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (18/4/2021).
Penangkapan dilakukan di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur.
Dari informasi beredar, penangkapan dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat sekira pukul 04.23 Wita.
Diduga ada tiga orang ditangkap dan satu diantaranya dikabarkan meninggal dunia.
Barang bukti diduga sabu yang diselundupkan disimpan di dalam karung.
Seorang warga enggan disebut namanya mengatakan penangkapan di simpang empat Bajoe.
"Satu orang mayatnya di Rumah Sakit Yasin," katanya.
Warga lainnya bahkan mendengar suara tembakan saat penangkapan.
"Saat makan sahur terdengar tembakan," ujarnya.
Dari pantauan di Rumah Sakit Yasin, sejumlah aparat terlihat berjaga.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bandar Narkoba yang Tewas Ditembak BNN di Bone Ternyata Warga Sidrap, Pamit ke Paman Ambil Mobil,