“Sudah kita minta tolong Kabid Sarana dan Prasarana dan manteri tani untuk turun ke lapangan, mengecek apa sebenarnya keluhan masyarakat, karena selama ini tidak ada laporan,” ungkap Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, drh Muhammad Mahdi kepada Serambinews.com, Jumat (23/4/2021).
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, menurunkan tim untuk mensurvei terkait keluhan warga belum bisa turun ke sawah karena tak ada traktor di empat desa dalam Kecamatan Darul Aman.
“Sudah kita minta tolong Kabid Sarana dan Prasarana dan manteri tani untuk turun ke lapangan, mengecek apa sebenarnya keluhan masyarakat, karena selama ini tidak ada laporan,” ungkap Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, drh Muhammad Mahdi kepada Serambinews.com, Jumat (23/4/2021).
Saat ini, ungkap Mahdi, pihaknya sedang menunggu laporan dari tim survei, terkait luas dan kondisi lahan.
“Apabila semua lahan berair dan bisa ditraktor, maka akan kita bantu alat (traktor) karena di setiap kecamatan ada traktor yang dikelola kelompok masyarakat melalui UPJA (unit pelayanan jasa alsinta), karena saat ini memang sudah memasuki musim tanam,” ungkap Mahdi.
Namun terkait pengakuan warga selama ini traktor untuk bajak sawah ke daerah itu dipasok oleh agen, terkait hal ini Mahdi, mengaku tidak mengetahuinya.
Hal itu karena di lapangan juga ada alat mesin pertanian (alsinta) bantuan aspirasi DPR dan dikelola kelompok tani.
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria di Medan Sekap Seorang Janda Beranak 2, Korban Dirantai dan Babak Belur
Sebelumnya diberitakan, karena tak ada traktor, warga dari empat desa dalam Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, belum bisa turun ke sawah.
Hal itu dikatakan Tgk Muhammad, warga Gampong Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Kamis (22/4/2021).
Tgk Muhammad mengatakan, desa-desa yang belum bisa turun ke sawah karena tidak ada traktor yaitu, Aluluddin Sa, Aluluddin Dua, Seuneubok Teungoh, dan Juungkat Gajah.
Total Luas lahan dari empat desa itu sekitar 45 hektare.
"Dulu traktor dipasok oleh agen, tapi sekarang agennya telah berpulang ke Rahmatullah, sehingga tidak ada agen lagi yang memasok traktor," ungkap Tgk Muhammad.
Tgk Muhammad berharap, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, peka melihat kebutuhan petani di lapangan.
Karena, kata Tgk Muhammad, desa tetangga di kecamatan itu seperti Desa Blang Buket, sudah mulai nabur benih.
Baca juga: Hari Ini, Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Lhokseumawe
"Melihat curah hujan, seharusnya kami juga sudah mulai bajak sawah dan menabur di Bulan Ramadan ini, dan targetnya usai Lebaran sudah mulai menanam," harap Tgk Muhammad.
Agar target petani ini tercapai sesuai harapan, karena itu, petani berharap Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, mencari solusi terhadap harapan petani ini.
Pasalnya, karena tidak ada traktor hingga saat ini warga belum bisa turun ke sawah.
"Mudah-mudahan segera ada solusinya dari dinas terkait," harap Tgk Muhammad, seraya menyebutkan biasanya petani bayar Rp 80 ribu per rante kepada agen setelah sawah dibajak dua kali dan siap untuk ditanam. (*)
Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang Saat akan Meluncurkan Rudal D802 & Terpedo, Prabowo: Doakan yang Terbaik