Artinya Palung Mariana jauh lebih dalam dibanding tingginya gunung, sekalipun gunung tertinggi di dunia.
Jika diposisikan di Palung Mariana, puncak tertinggi Gunung Everest masih tetap berada di kedalaman tujuh ribu kaki atau 2.133 meter di bawah permukaan air laut.
Dihuni banyak organisme laut
Status Palung Mariana sebagai palung terdalam di dunia tidak mengubah fakta jika masih ada organisme yang bisa bertahan hidup.
Diperkirakan ada lebih dari 200 mikroorganisme laut dan makhluk kecil yang bisa hidup di kedalaman Palung Mariana.
Para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 200 mikroorganisme yang ditemukan di lumpur Challenger Deep.
Beberapa mikroba yang bisa bertahan hidup di Palung Mariana menggantungkan hidupnya pada bahan kimia seperti metana atau belerang.
Sedangkan organisme laut lainnya berburu dan memangsa hewan organisme lainnya.
Ada tiga jenis organisme yang bisa ditemukan di dasar Palung Mariana, yakni xenophyophores, amphipoda serta teripang kecil atau holothurians.
Selain tiga organisme itu, para ilmuwan menemukan snailfish atau ikan siput. Ikan ini hidup di kedalaman delapan ribu meter atau 26.200 kaki.
Snailfish berwarna merah jambu dan tidak memiliki sisik. Ikan ini mudah ditemukan di daerah parit Palung Mariana.
Ditemukan polutan di dalamnya
Fakta paling menyedihkannya ialah ditemukannya polutan di palung terdalam di dunia ini.
Berdasarkan penelitian terbaru dari Universitas Newcastle ditemukan jika ada bahan kimia buatan manusia yang telah dilarang penggunaannya pada 1970.
Mayoritas bahan kimia tersebut bersembunyi di bagian terdalam lautan.