Pewarna ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang parah bagi seseorang - terutama anak-anak- yang alergi terhadapnya.
Bahkan reaksi yang ditimbulkan seperti ruam, dapat menyebabkan kulit kering dan gatal yang meradang.
2. Bakteri, Jamur, dan Serangga
Alasan kedua adalah pakaian baru dapat berisiko memindahkan sejumlah bakteri, jamur atau seranggan ke tubuh kita.
Baca juga: Viral Baju Lebaran Rusak Disetrika Suami, Wanita Mualaf Korea Selatan Ini Dapat Kejutan tak Terduga
Hal ini biasanya ketika kita mencoba memakai baju-baju di pusat perbelanjaan yang terpajang.
Hal ini dimungkinkan untuk memindahkan kutu, kudis, bakteri, dan jamur bahkan virus dari satu orang ke orang lain ketika mencoba pakaian itu.
Ditambah lagi ruang ganti bisa menjadi tempat paling berisiko berkembang biaknya segala macam virus dan bakteri.
Untuk itu, sebisa mungkin hindari penggunaan baju yang telah digunakan oleh satu orang ke orang lainnya, terutama di pusat perbelanjaan.
3. Iritan Kimia
Alasan ketiga, ini yang paling penting, pakaian baru harus dicuci untuk menghilangkan bahan kimia seperti Urea-formaldehyde.
Baca juga: Pusat Perbelanjaan Ramai dan Berdesakan, Petugas Bubarkan Kerumunan Warga yang Beli Baju Lebaran
Urea-formaldehyde biasanya digunakan oleh produsen pakaian untuk meningkatkan warna atau tekstur.
Sebenarnya, tidak semua orang akan terganggu dengan bahan kimia tersebut, tetapi jika Anda memiliki kulit sensitif, mungkin Anda akan mengalami ruam kulit.
Ruam-ruam kemerahan di kulit bisa langsung muncul di area yang tersentuh dengan bahan itu, terutama di area ketiak, kerah, lengan, pinggang dan paha.
Bahan kimia Urea-formaldehyde kerap digunakan untuk mencegah jamur terbentuk pada pakaian yang harus dikirim jarak jauh.
Pakaian yang menggunakan bahan kimia itu berbau sangat tajam dan akan tetap tercium menyengat sampai pakaian benar-benar dicuci.