"Kita yang melakukan pengujian langsung," katanya.
Baca juga: Polisi Kirim Airsoft Gun ke Laborforensik, Usut Kasus Penembakan Warga di Nagan Raya
Bila ada yang dinilai punya potensi menjadi hafiz, maka langsung memasuki program kegiatan tahfiz.
Diawal-awal program ini dijalankan, yakni tahun 2017, hanya beberapa napi yang direkomendasi mengikuti program tersebut.
"Tapi seiring waktu berjalan, semakin banyak napi yang kita nilai memiliki potensi. Sehingga kini totalnya sudah mencapai 30 orang. Mereka mayoritasnya napi perkara narkoba," katanya. (*)
Baca juga: Satu Keluarga di Sumedang Keracunan Hidangan Buka Puasa, Makan Kangkung Dimasak Campur Oli