Di antaranya adalah Nurlaili SPd MPd dari SMAN 5 Banda Aceh yang kini Plt Kepala SMA Inshafuddin Banda Aceh.
Laporannya Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sebanyak 33 guru tingkat TK, SD, SMP dan SMA di Pidie mengikuti pendidikan guru penggerak.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Safira, Sabtu (1/5/2021) dibuka Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Drs Ridwandi.
Acara ini dihadiri 33 guru penggerak juga didampingi pendamping yang telah lulus seleksi tingkat nasional.
Di antaranya pendamping ini adalah Nurlaili SPd MPd dari SMAN 5 Banda Aceh yang kini Plt Kepala SMA Inshafuddin Banda Aceh. Kemudian, Ida Elva SPd MPd asal SDN 67 Percontohan Banda Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Drs Ridwandi mengatakan, kegiatan ini kerjasama Disdik Pidie dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Perwakilan GTK asal Bandung, Dadang Supriatna M.Ed mengatakan, kegiatan guru penggerak ini adalah terobosan dari Menteri Pendidikan akan terus dihadirkan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk mencapai visi tersebut, Kemendikbud akan mentransformasi sejumlah pilar yang mengokohkan ekosistem pendidikan Indonesia.
Melaui Program pendidikan ini, akan terlahir Guru-guru Penggerak yang mampu menciptakan pembelajaran dengan berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan ke arah kemajuan.
“Untuk Pidie ada 33 orang guru penggerak sedang mengikuti modul 2 dan sedang dipersiapkan untuk tahap berikutnta.
Guru Penggerak juga diisi pemateri atau para instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik yang sudah lulus," tambah Dadang.
Sementara itu, Kadisdik Pidie, Ridwandi mengharapkan dengan Program Guru Penggerak ini dapat menghasilkan guru yang mampu mendorong tumbuh kembang murid.
Program Guru Penggerak ini juga diharapkan mampu menghasilkan guru yang dapat mengajar dengan kreatif, bisa menjadi pelatih dan menjadi teman belajar rekan sejawatnya.
Selain itu, guru penggerak juga harus bersedia membagikan ilmu dan praktik yang dimiliki untuk mengembangkan guru lain karena Guru Penggerak percaya bahwa perubahan perlu dilakukan bersama-sama sehingga seluruh ekosistem pendidikan berdaya.