Untuk membantu dan membangkitkat daya beli dan sektor usaha serta prasarana infrastruktur dasar gampong yang rusak, bisa ditangani secara gotong royong melalui program PKT ini.
Masyarakat yang bekerja, kata Yoza, diberikan gaji harian sekitar Rp 129.000/orang/hari.
Sasaran dari kegiatan PKT ini, antara lain infrastruktur dasar gampong yang dibutuhkan masyarakat.
Misalnya perbaikan badan jalan, jembatan, aliran irigasi, roil desa, tempat udhu, air bersih gampong dan lainnya, yang memberikan manfaat untuk orang banyak.
Masa kegiatan PKT ini, lanjut Yoza, antara 1-2 bulan. Maksudnya, jika dalam satu pekerjaan, untuk menyelesaikannya hanya membutuhkan waktu 1 bulan, maka pelaksanaan PKT nya cukup satu bulan dan dicari lokasi dan objek kegiatan lainnya, untuk melanjutkan kegiatan PKT itu.
Tapi sasaran objek yang dikerjakan, pertama sangat dibutuhkan masyarakata gampong dan bermanfaat bagi orang banyak.
Yoza mengatakan program dan kegiatan PKT ini, tidak hanya membantu masyarakat gampong yang kehilangan pekerjaan akibat covid dan PHK. Tapi juga membantu Pemerintah Kota, dalam memperbaiki berbagai infrastruktur dasar gampong, seperti perbaikan dan pelebaran badan jalan gampong, riol dan lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat, yang sumber dana desanya terbatas.
Meski, sistem kerjanya gotong royong, tapi orang-orang yang terlibat dalam kegiatan PKT itu, juga masuk para tukang yang biasa bekerja secara professional.
“Cuma namanya saja PKT, tapi hasil objek yang dikerjakan harus berkualitas,”ujar Yoza.(*)