Berita Banda Aceh

Tak Hanya untuk Pedagang, PDAM Juga Sedia Air Bagi Pengunjung Pasar Al Mahirah, Termasuk untuk Wudhu

Penulis: Herianto
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemegahan terlihat pada Pasar Al-Mahirah yang Selasa (7/7/2020) diresmikan Plt Gubernur Aceh melalui Sekda, dr Taqwallah.

Mobil tangki itu berisi air bersih untuk wudhu dan keperluan lainnya bagi pedagang dan pengunjung.  

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Direktur Teknis PDAM Tirta Daroy, Banda Aceh, Irwandi, mengatakan untuk mendukung operasional kembali Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, pihaknya telah menyediakan dua mobil tangki.

Mobil tangki itu berisi air bersih untuk wudhu dan keperluan lainnya bagi pedagang dan pengunjung.  

Di lokasi Pasar Al Mahirah itu, lanjut Irwandi, PDAM Tirta Daroy juga telah membangun reservoir air minum berkapasitas 1.000 m3.

Tujuan dari pembangunan reservoir itu adalah untuk menyediakan air bersih dan air minum untuk kebutuhan di Pasar Al Mahirah 200 m3 dan PPS Kutaradja 800 m3.

"Pada tahun ini, reservoir itu akan dioperasikan dan saat ini kita sedang memasang pipa ukuran 3 inci untuk memasukkan air ke dalam bak reservoir itu secara bertahap," jelas Irwandi.

Baca juga: AS Berencana Pensiunkan Jet Tempur F-22 Raptor, Ini Alasan dan Calon Penggantinya

Baca juga: Harus Setor Rp 100 Juta untuk Ganti Rugi Mobil Dinas yang Hilang, Kadisperindag: Zakat Saya lah Itu

Baca juga: Tidak Mengenakan Masker, Pengendara Ini Malah Pukul Petugas Saat Terjaring Razia

Besok beroperasi kembali

Seperti diberitakan sebelumnya, besok, Senin (24/5/2021), semua pedagang kebutuhan pokok di tiga titik  kawasan Peunayong sudah harus pindah ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh. 

Pemindahan semua pedagang mulai pedagang ikan, daging, ayam, sayur, bumbu, buah-buahan dan lainnya itu sesuai keputusan sebelumnya. 

Pasalnya, Pemko Banda Aceh, sudah menyediakan tempat di Pasar Al Mahirah dan di Peunayong akan dibangun sebagai pusat kuliner oleh Pemko Banda Aceh. 

Dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (23/5/2021), Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kota Banda Aceh, Muhammad Nurdin mengatakan pemindahan tiga lokasi Pasar Peunayong ke Pasar Al Mahirah itu sudah final. 

Pada tahun 2020 lalu, kata Nurdin, setelah peresmian pengoperasian Pasar Al Mahirah, pedagang di pasar ikan, daging, ayam, dan bumbu serta pedagang di Pasar Kartini sudah sempat pindah beberapa bulan ke Pasara Al Mahirah.  

Tetapi kemudian mereka minta pindah kembali ke Pasar Peunayong.

"Pada saat itu Pak Wali Kota Aminullah Usman masih memberikan toleransi dengan alasan Covid-19," sebutnya.

Setelah Idul Fitri 1442 Hijriah, kata Kadisperindagkop dan UKM Kota itu, Asosiasi pedagang sudah berjanji pada Wali Kota, mereka siap pindah kembali ke Pasar Al Mahirah Lamdingin, Senin, 24 Mei 2021 yang jatuh besok.

"Untuk kali ini, Pemko tidak akan berikan toleransi lagi dan lokasi tiga Pasar di Peunayong itu harus pindah ke Pasar Al Mahirah Lamdingin.

Soalnya fasilitas yang dibutuhkan pedangan di Pasar Al Mahirah Lamdingin sudah kita sediakan.

Pemerintah Aceh juga sudah menghibahkan tanah yang dipakai untuk bagunan Pasar Al Mahirah seluas 2,6 hektare kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang disaksikan Ketua KPK Firli Bahuri beberapa waktu lalu. 

Pedagang di Lapangan SMEP sudah pindah

Sebelumnya juga diberitakan, semua atau sekitar 100 pedagang di Lapangan SMEP Peunayong, Banda Aceh, sudah pindah ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, Minggu (23/5/2021). 

Pemindahan ini sesuai janji mereka sebelumnya kepada Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, yakni pindah sebelum tanggal 24 Mei 2021, sehingga kini mereka sudah memenuhi lapak jualan di Pasar Al Mahirah

Ketua Asosiasi Pedagang Lapangan SMEP Peunayong, Suardi alias Asoy Geboy, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (23/5/2021).

“Alhamdulillah, para pedagangan kami yang berjualan di Lapangan SMEP, semuanya sudah pindah ke tempat jualannya yang baru di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh,” kata Suardi. 

Suardi menjelaskan, mulai hari ini, Minggu (23/5/2021), Kompleks Pasar Lap SMEP sudah ditutup.

Sedangkan di lokasi baru, yaitu di Pasar Al Mahirah, mereka jualan kelapa kukur, pisang dan sejenisnya.

"Kita tempatkan di lapak dagangan yang telah kita buat dengan ukuran 3 x 3,5 m.

Sedangkan nyak-nyak yang jualan sayur, kita tempatkan di dalam Gedung Pasar Al Mahirah yang sudah ada sebelumnya di dalam kompleks pasar," kata Suardi.

Adi, seorang di antara mereka yang ditanyai alasannya bersedia pindah ke Pasar Al Mahirah, mengatakan kondisi di Pasar Lapangan SMEP juga tidak nyaman lagi bagi mereka. 

Pasalnya lapangan parkirnya sempit. Sedangkan di Pasar Al Mahirah Lamdingin, lokasinya sangat nyaman karena tempatnya luas dan lapangan parkirnya lebar.

"Masyarakat yang datang ingin mencari kebutuhan barang bisa langsung melihatnya dari jauh dan lapangan parkirnya lebar.

Kondisi ini bisa memberikan kenyaman bagi masyarakat yang hendak berbelanja kelapa kukur, pisang, bumbu-bumbuan, dan lainnya," kata Adi.  

Hal yang sama disampaikan Ani, pedagang kelontong yang sebelumnya di Peunayong dan saat ini sudah pindah ke Pasar Al Mahirah Lamdingin.

Kios kelontong yang diperolehnya di Pasar Lamdingin, berukuran 2 x2 m, tapi suasana pasarnya terlihat lebih nyaman, karena lapangan parkirnya sangat luas.

Ani mengatakan, lokasi Pasar Al Mahirah Lamdingin ini, akan menjadi pasar yang refresentatif dan terpadu, serta ramai dikunjungi.

Pasalnya, tiga lokasi pasar di Peunayong, yaitu pasar ikan, daging, ayam, bumbuan, Pasar Kartini dan Pasar Lapangan SMEP, ditempatkan pada satu tempat dengan luas areal 2,6 hektare di Pasar Al Mahirah. 

Letak Pasar Al Mahirah yang dekat dengan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja Lampulo, sehingga sangat terasa anginnya dan kondisi pasar jadi sejuk. (*)

     

Berita Terkini