Tidak kurang, kecanduan Ertugrul dari cucu mantan presiden dan bapak bangsa Afrika Selatan, juga turut meramaikan pemberitaan serial itu.
Baca juga: Presiden Suriah, Bashar Al-Assad Menang Telak, Pimpin Lagi Negeri dengan Konflik Terlama di Arab
Wajah Islam Sejati
Tema besar Ertugrul yang ditampilkan oleh Mehmet Bozdag memang sangat berlawanan dengan mayoritas penampilan Islam versi media barat selama ini sering ditampilkan sebagai berwajah barbar.
Bozdag yang berlatar pendidikan dan keahlian sosiologi menampilkan fondasi imperium dan Dinasti Ottoman dengan wajah Islam sejati.
Buyut Osman I, Sulaiman Syah dan Hayme Hatun ditampilkan bagaimana mereka mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai keadilan, cinta damai, inklusif, menghargai perbedaan, mempraktekkan meritokrasi, menghargai pengetahuan yang kesemuanya merupakan nilai-nilai kehidupan universal yang dicintai ummat manusia.
Untuk menjamin tegaknyva nilai-nilai itu Ertugrul dan saudaranya juga ditanamkan sifat-sifat keluhuran budi pekerti, kesatria, dan penyayang terhadap mereka yang tertindas, walau berlainan agama sekalipun.
Semua nilai-nilai itu dikontraskan dengan kebiadaban tiga kekuatan besar masa itu; Romawi Timur Byzantium, Kesatria Salib, dan air bah bangsa Mongol.
Baca juga: Sosok Penyair dalam Film Tjoet Nja Dhien, Simbol Pembawa Pesan atau Kisah
Suku-suku Oghuz Turki yang tersebar di seluruh kawasan Anatolia yang pada masa itu di bawah Dinasti Seljuk berada dalam ancaman yang konstan dari ketiga kekuatan.
Ketakutan dan ancaman itu menjadi harapan, dan bahkan kemudian menjadi kenyataan ketika Ertugrul tampil sebagai juru selamat dan pemersatu suku-suku itu.
Kelicikan musuh, korupsi besar-besaran elite Seljuk di Ibu Kota- Konya, kerja sama petinggi kerajaan dengan para panglima Mongol, dan pengkhianatan para “cuak” yang cukup banyak diantara sesama suku Turki adalah tantangan terbesar Ertugrul.
Keputusan penguasa Seljuk, Sultan Alâeddin Keykûbad menghargai kesetiaan dan kecerdasan Ertugrul dengan memberikannya kekuasaan penuh terhadap kawasan Sogut- hari ini Provinsi Bilecik, Turki, menjadi tantangan yang sangat besar kepada Ertugrul, suku Kayi, dan suku-suku Turki lain yang berdekatan dengan mereka.
Di sebalik kebaikan Sultan Alâeddin, Sogut dijadikan daerah penyangga Seljuk untuk membendung super power Bizantium Kristen di bawah kepemimpinan Ertugrul.
Baca juga: Baru Bisa Dimulai Juli 2021, Simak! Ini Cara Pemutakhiran Data PNS Mandiri Pakai Aplikasi My SAPK
Peran Ekonomi dan Perdagangan
Bozdag dengan sangat apik menempatkan perdagangan di Sogut sebagai jantung ekonomi, tidak hanya untuk kemaslahatan ummat, tetapi juga bagi siapapun, terlepas dari latar suku, agama, atau bangsa.
Ertugrul digambarkan memeragakan bagaimana uang yang tidak “beragama” dengan sistem pasar bebas yang terkontrol dengan sangat baik, memberikan keuntungan luar biasa kepada penyebaran agama Islam dan kelahiran Ottoman.