Berita Banda Aceh

Kemenkumham Aceh Ajak Patenkan Sie Reuboh, Ini Resep dan Kisah Lengkap Kuliner Khas Aceh Besar Itu

Penulis: Mursal Ismail
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuliner Sie Reuboh dari Aceh Besar.

Hal ini sebagaimana pernah terjadi saat China mengklaim batik adalah kerajinan tradisional China," kata Meurah Budiman. 

Padahal, sambung Meurah Budiman, batik terdaftar sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia.

"Kemudian Tari Reog Ponorogo yang diklaim oleh negara Malaysia sebagai bagian dari budaya mereka. 

Padahal dari nama tariannya saja sudah tampak bahwa Reog berasal dari Kabupaten Ponorogo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia," kata Meurah Budiman. 

Meurah Budiman mengatakan hal ini sesuai amanah Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional dan Pengetahuan Tradisional Dipegang oleh Negara. 

Oleh karena itu, Kanwil Kemenkumham Aceh atas nama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI sangat mendukung untuk konsisten menjaga kebudayaan di Aceh. 

Caranya dengan pencatatan ekspresi budaya tradisional dan pengetahuan tradisional ke dalam data base DJKI. 

Baca juga: Diperebutkan Klub Eropa, David Alaba Pilih Real Madrid,Ternyata Tolak Perpanjang Kontrak di Muenchen

Resep Sie Reuboh

Lantas bagaimana sesungguhnya resep Sie Reuboh ini? 

Serambinews.com mengulas kembali tulisan tentang Sie Reuboh yang pernah dimuat pada Minggu, 5 Mei 2013 berjudul "Kuliner Warisan Aceh Besar" 

Berikut tulisan lengkapnya. 
 
DAGING rebus atau dalam bahasa Aceh disebut Sie Reuboh, bukan sekadar daging yang direbus.

Ini kuliner khas Kabupaten Aceh Besar yang diwariskan turun-temurun dan menjadi santapan wajib saat tiba Ramadhan. Karena, kuliner ini bisa bertahan hingga satu bulan. 

Sie Reuboh memang bukan sekadar daging rebus.

Baca juga: VIDEO - Pasien Covid19 Meninggal di Tempat Karantina, Sesak Napas sampai Didatangi Tim Medis

Ia dibuat dari gumpalan daging beserta gapah atau leumak daging yang dibumbui garam, cabai merah, cabai  kering, cabai rawit, kunyit, kemudian direbus hingga mendidih di belanga tanah tanpa disiram air.

Khusus untuk gilingan ketiga jenis cabai rawit dan cabai merah jangan dihaluskan.

Halaman
1234

Berita Terkini