Internasional

Calon PM Israel Siap Bentuk Pemerintahan Baru, Jalan Menggulingkan Benjamin Netanyahu

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Partai Yamina ,Naftali Bennett, kiri, dan pemimpin Partai Yesh Atid, Yair Lapid di Knesset, Jerusalem, Selasa (2/6/2021).

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Calon Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett telah mencapai kesepakatan untuk membentuk koalisi pemerintahan baru.

Hal itu membuka jalan bagi penggulingan pemimpin lama Israel, Benjamin Netanyahu.

Dilansir AP, Rabu (3/6/2021), pengumuman dramatis oleh pemimpin oposisi Yair Lapid dan mitra koalisi utamanya, Naftali Bennett, datang beberapa saat sebelum batas waktu tengah malam.

Sehingga, mencegah negara itu terjun ke dalam apa yang akan menjadi pemilihan kelima berturut-turut, hanya dalam waktu dua tahun.

Baca juga: Pakistan Bantah Tuduhan Israel, Rumah Sakit Islamabad Sebagai Markas Hamas

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Lapid mengatakan dia telah memberi tahu presiden negara itu tentang kesepakatan itu.

“Pemerintah ini akan bekerja untuk semua warga Israel, mereka yang memilihnya dan yang tidak. Itu akan melakukan segalanya untuk menyatukan masyarakat Israel,” katanya.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Lapid dan Bennett akan membagi tugas perdana menteri secara bergilir.

Bennett akan melayani dua tahun pertama, sementara Lapid akan melayani dua tahun terakhir.

Baca juga: Ini Naftali Bennett, Calon Perdana Menteri Israel yang Menyebut Negara Palestina Tidak Pernah Ada

Kesepakatan bersejarah itu juga mencakup sebuah partai Islam kecil, Arab Bersatu.

Akan menjadikannya partai Arab pertama yang menjadi bagian dari koalisi pemerintahan.

Kesepakatan itu masih perlu disetujui oleh Knesset, atau parlemen, dalam pemungutan suara yang diperkirakan akan berlangsung awal pekan depan.

Jika berhasil, Lapid dan beragam mitranya akan mengakhiri pemerintahan Netanyahu selama 12 tahun yang memecahkan rekor.

Baca juga: Padahal Sudah Gencatan Senjata, Israel Justru Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat

Netanyahu, yang putus asa untuk tetap menjaba, masmih berupaya memerangi tuduhan korupsi.

Dia diperkirakan akan melakukan segala kemungkinan dalam beberapa hari mendatang.

Untuk mencegah koalisi baru mengambil alih kekuasaan.

Jika dia gagal, dia akan didorong sebagai pihak oposisi.(*)

Berita Terkini