Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Politisi Partai Aceh (PA), Nurzahri, yang selama ini dikenal kritis terhadap Pemerintah Aceh, resmi ditunjuk sebagai Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh.
Penunjukkan Nurzahri ini tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA) Nomor 158/KPTS-DPA/VI/2021.
Surat yang diterbitkan pada Sabtu 12 Juni 2021 itu ditandatangani oleh Ketua Umum DPA PA, Muzakir Manaf dan Sekjen Partai, Kamaruddin Abubakar.
“Menunjuk Sdra. Nurzahri, ST dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) 117104790001 sebagai Juru Bicara/Ketua Departemen Pencitraan dan Juru Bicara Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh Periode 2018-2023,” bunyi surat keputusan tersebut.
Nurzahri yang dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (13/6/2021), juga membenarkan hal itu. Dia kemudian menceritakan ikhwal penunjukkannya.
“Tadi (Sabtu kemarin) dalam rapat Tim Monitoring dan Evaluasi Partai Aceh saya di tunjuk sebagai jubir partai,” kata mantan Anggota DPRA ini.
Baca juga: Anggaran Aceh yang tak Terserap Pecah Rekor, Anggota Dewan Ungkap tentang Ketakutan Kepala Dinas
Baca juga: Pemko akan Sulap Peunayong Jadi Taman Bermain, Gedung Parkir, dan Wisata Kuliner, Ini Desainnya
Baca juga: Dua Rektor di Aceh Sampaikan Harapan ke Megawati Usai Dikukuhkan Jadi Profesor Kehormatan
Rapat itu dia katakan berlangsung dari pukul 15.00 sampai 17.00 WIB. Rapat dihadiri Ketua Umum DPA PA, Muzakir Manaf alias Mualem dan Sekjen Partai Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak.
Nurzahri menyebutkan, rapat itu membahas beberapa permasalahan di internal partai dan perkembangan terkini kondisi perpolitikan di Aceh maupun nasional.
“Juga dibahas tentang kekosongan posisi jubir yang berujung pada penunjukan saya,” ujarnya.
“Mualem berharap penunjukan saya dapat mengisi kekosongan kerja-kerja jubir yang telah kosong selama 7 bulan semenjak mundurnya saudara Muhammad Saleh,” imbuh Nurzahri.
Mualem sambung Nurzahri, mengharapkan dirinya selaku jubir dapat memberikan informasi terkait permasalahan perpolitikan Aceh dan nasional.
Maupun terkait dengan kebijakan-kebijakan partai, baik ke dalam (internal) partai, maupun ke publik Aceh secara umum.
“Dengan penunjukan ini, saya juga meminta dukungan dari semua pihak agar dapat bekerja dengan maksimal demi suksesnya Partai Aceh,”
“Terutama kepada rekan-rekan media yang tentunya akan menjadi mitra kerja saya ke depan,” demikian Nurzahri.
Untuk diketahui, Nurzahri selama ini dikenal sangat kritis terhadap kebijakan Pemerintah Aceh yang dia anggap keliru.
Sikap kritis itu tidak hanya ia perlihatkan saat menjabat sebagai anggota dewan, tetapi juga saat tak lagi menjabat.
Hal ini terlihat dari postingan di akun Facebooknya yang kerap bernada satir dan sering mengkritisi kebijakan Pemerintah Aceh.
Tetapi sepertinya, ke depan Nurzahri kemungkinan tidak akan lagi sevulgar sebelumnya dalam menyampaikan kritik.
Hal itu terlihat dari postingannya di media sosial Facebook, Minggu (13/6/2021).
Nurzahri menyampaikan bahwa dirinya akan menggunakan akun Facebooknya itu sebagai corong partai.
“Sehubungan dengan posisi saya sebagai Jubir Partai Aceh maka akun pesbuk ini akan saya gunakan sebagai salah satu corong partai.”
“Tapi status-status sebelumnya tetap saya pertahankan karena masih bersifat pribadi.” tulis Nurzahri.(*)