Ucapan selamat dari Biden
Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada Bennett dan Lapid, dengan mengatakan dia berharap dapat memperkuat hubungan "dekat dan langgeng" antara kedua negara.
“Pemerintahan saya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas, dan perdamaian bagi Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Netanyahu - dikenal luas sebagai 'Bibi' - adalah pemimpin terlama Israel, menjabat sebagai perdana menteri sejak 2009 setelah masa jabatan pertama dari 1996 hingga 1999.
Politisi Israel paling dominan di generasinya, dia telah menjadi wajah Israel di panggung internasional, dengan bahasa Inggrisnya yang halus dan suara baritonnya yang menggelegar.
Dia menggunakan status globalnya untuk menolak seruan negara Palestina, menggambarkannya sebagai bahaya bagi keamanan Israel.
Sebaliknya, ia berusaha untuk melewati masalah Palestina dengan menjalin kesepakatan diplomatik dengan negara-negara Arab regional, dengan latar belakang ketakutan bersama terhadap Iran.
Tetapi dia adalah sosok yang penuh kontoversi baik di dalam dan luar negeri, dilemahkan oleh kegagalan berulang kali untuk meraih kemenangan pemilihan yang menentukan, dan saat ini tengah diadili pengadilan korupsi di mana dia telah membantah melakukan kesalahan.
Berbicara di parlemen, Bennett menggemakan kembali seruan Netanyahu agar Amerika Serikat tidak kembali ke pakta nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia, kesepakatan yang dibatalkan oleh pendahulu Biden, Donald Trump.
"Pembaruan perjanjian nuklir dengan Iran adalah kesalahan, kesalahan yang akan kembali memberikan legitimasi kepada salah satu rezim paling gelap dan kejam di dunia," kata Bennett.
"Israel tidak akan membiarkan Iran melengkapi dirinya dengan senjata nuklir."
Berterima kasih kepada Biden atas “komitmennya selama bertahun-tahun terhadap keamanan Israel”, dan untuk “mendukung Israel” selama pertempuran dengan militan Hamas di Gaza bulan lalu, Bennett mengatakan pemerintahnya akan menjalin hubungan baik dengan Demokrat dan Republik AS.(*)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul ‘Rekor kepemimpinan Benjamin Netanyahu selama 12 tahun akhirnya berakhir'