Vaksinasi di Filipina

Agar Masyarakat Mau Divaksin Covid-19, Filipina Bikin Undian Berhadiah Rumah hingga Sapi

Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

SERAMBINEWS.COM - Vaksinasi Covid-19 di Filipina tidak berjalan semulus di negara-negara tetangganya. Hanya empat persen dari 110 juta warga Filipina yang telah divaksin Covid-19 satu dosis pada 6 Juni lalu. Dan hanya 1,4 persen yang sudah divaksin untuk dosis kedua.

Hasil jajak pendapat lokal oleh Social Weather Stations (SWS) menunjukkan, hanya sepertiga dari 1.200 responden Filipina yang bersedia divaksin Covid-19. Sepertiga lainnya menolak divaksin, dan sepertiga lainnya tidak yakin tentang vaksin.

Survei itu menyebutkan, rendahnya angka itu dipicu oleh kekhawatiran warga akan efek samping vaksin, ragu tentang kemanjuran obat. Penyebab lain adalah informasi yang salah yang beredar di media sosial.

Untuk meningkatkan antusiasme warga agar bersedia divaksin, anggota Kongres Villar menyumbangkan hadiah rumah dan tanah di Las Pinas.

Rumah dan tanah senilai satu juta peso (sekitar Rp 280 juta) itu sebagai hadiah utama (Grand prize) bagi warga yang bersedia mendaftar untuk divaksin dalam program vaksinasi berhadiah.

“Selain untuk meningkatkan pendaftaran vaksinasi, undian itu dirancang untuk menyebarkan kesadaran akan manfaat vaksin Covid-19 dari pemerintah nasional,” ujar Villar.

Undian itu akan dimulai pada Juli mendatang.

Setiap bulan, 10 penduduk yang diimunisasi akan memenangkan paket modal senilai 100 dolar AS. Uang itu bisa digunakan untuk membuka warung keluarga atau bisnis kecil lainnya.

Pada bulan Desember 2021, warga yang divaksin akan diikutkan dalam perebuatan hadiah utama rumah dan tanah.

Program vaksinasi berhadiah ini cukup ampuh untuk Las Pinas.

Pemerintah setempat mengumumkan undiannya pada 28 Mei lalu. “Ada peningkatan pesat dalam pendaftaran dan animo masyarakat akan vaksinasi,” ujar Villar.

Hingga 8 Juni saja, katanya, lebih dari 100 ribu penduduk telah divaksinasi.

Fannie Taladro Pestano sebenarnya tak mau divaksin. Tapi kakaknya memaksa untuk divaksin karena mereka tak punya skema kesehatan untuk divaksin sementara mereka harus bekerja.

Namun undian vaksin berhadiah rumah menggelitik hatinya pekan lalu.

“Saya mendengar sebuah rumah dan kavling dipertaruhkan. Saya menginginkan itu, tentu saja, ”kata Pestano kepada Al Jazeera. Dia masih takut akan efek samping vaksin, tetapi dia meyakinkan dirinya sendiri dengan mengingat nasihat kakaknya.

Halaman
12

Berita Terkini