Tapi, saat suasana damai memayungi Aceh, sehingga tradisi pula u penganti baru dijalankan kembali.
Kata Nyak Cut, tradisi pula u warisan nenek moyang itu untuk penghijauan dan menjadi sumber ekonomi keluarga.
Baca juga: BERITA POPULER - Pengantin Baru Meninggal Leher Tergorok Hingga Pengusaha Aceh Ikut Diperiksa KPK
Juga sebagai simbol mewujudkan tonggak sejarah dalam kehidupan keluarga, yang usia kelapa menunjukan pasangan itu mulai berumah tangga.
Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Pidie, Abdul Hadi, kepada Serambinews.com, Senin (14/6/2021) mengungkapkan, sebenarnya tradisi membawa buah kelapa yang telah bertunas dilakukan linto baro masih dijalankan semua warga Pidie.
Namun, proses pula u atau tanam buah kelapa secara bersama-sama dilakukan linto baro dan dara baro tidak lagi dilakukan di Pidie.
"Kalau di Geumpang masih dipertahankan linto baro dan dara baro tanam bersama buah kelapa. Tanam bersama sebagai komitmen menjaga kelanggengan rumah tangga," pungkasnya. (*)
Baca juga: Sosok Kolor Ijo di Aceh Tamiang Berhasil Ditangkap Polisi