Kupi Beungoh

Nek Munah Pidie Jaya, KPK, dan Pembangunan Kita (V-Habis)

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Human Hamid, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Parah tidaknya rasuah di sektor kesehatan, dan juga berbagai sektor lainnya sangat banyak berusrusan dengan tata kelola pemerintahan.

Ketika pelayanan kesehatan tidak melayani dengan baik, hal itu dapat saja terjadi karena ketidak hadiran pekerja kesehatan, pembayaran yang diminta di luar aturan yang telah ditetapkan, pasien harus membayar ekstra untuk pelayanan, atau sistem rantai pasok barang dan jasa yang disalahgunakan.

Ketika hal itu terjadi dan tidak ada akuntabiitas publik, tidak ada konsekuensi bagi pihak yang bertaggung jawab maka pelayanan kesehatan publik akan sangat parah, dan kesehatan masyarakat, termasuk tingkat kematian anak-anak dan orang dewasa meningkat.

Korupsi di sektor kesehatan dalam konteks adalah saudara kembar dari tata kelola pemerintahan yang buruk.  

Seperti penyakit degenaratif yang parah, korupsi di sektor kesehatan juga merusak sistem pelayanan kesehatan secara menyuluruh.

Akibatnya sistem pelayanan menjadi sangat tidak siap dan rapuh.

Konsekwensi lanjutannya adalah ketidak siapan pemerintah dengan sistem kesehatannya untuk menghadapi tantangan kesehatan yang membunuh manusia mulai dari bayi yang baru lahir sampai manusia dewasa, dan usia lanjut.

Tantangannya dapat saja dimulai dari penyebaran penyakit menular, meluasnya penyakit degenaratif, dan bahkan kesiapan untuk menghadapi pandemi, seperti Covid-19 yang sedang kita hadapi saat ini.

*) PENULIS adalah Sosiolog, Guru Besar Universitas Syiah Kuala.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca juga: Begini Bacaan Niat Sholat Dhuha dan Tata Cara, Simak Batas Waktu dan Keutamaannya

Berita Terkini