Berita Aceh Tamiang

Stunting di Aceh Tamiang Capai 1.668 Anak, Tergolong Tinggi, Bupati Minta Dinkes Gandeng Ulama

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Aceh Tamiang Mursil usai melakukan rembuk stunting bersama seluruh camat dan kepala puskesmas, Kamis (17/6/2021).

“Saya pikir langkah dan kebijakan sudah maksimal, makanya kita cari masalahnya hari ini,” ujar Ibnu Azis. 

Dia mencontohkan upaya pemberantasan stunting ini bukan hanya melibatkan aparatur kecamatan dan puskesmas.

“Pak Wabup juga sudah turun langsung, jadi kita ini sebenarnya sudah maksimal,” kata Mursil, Kamis (17/6/2021).

Dia mengatakan Wabup Aceh Tamiang HT Insyafuddin pernah berkeliling ke rumah warga hanya untuk mengantar susu kambing untuk anak penderita gizi buruk.

“Saya rasa cuma di Tamiang wakil bupatinya keliling bawa susu kambing, ini untuk membantu asupan gizi anak-anak kita,” ungkapnya.

Penelurusan Serambinews.com, HT Insyafuddin tercatat empat kali mengantar susu kambing ke rumah masyarakat, masing-masing di Kampung Alurtani II, Kampung Kaloy, Kejuruanmuda dan Seruway pada Juni 2020.

Kadis Kesehatan Aceh Tamiang, Ibnu Azis menambahkan tingginya angka stunting ini tak terlepas dari pandemi Covid-19 yang berimbas menurunnya perekonomian masyarakat.

Rendahnya daya beli masyarakat ini berpengaruh pada minimnya suplai gizi ke masyarakat dan berdampak langsung pada pertumbuhan bayi sejak di kandungan.

“Anak sehat pun kalau gizi tidak diberikan secara terus menerus bisa menunjukan gejala stunting,” ungkapnya.

Kepala Bappeda Aceh Tamiang, Rianto Waris yang menjadi ketua tim teknis kegiatan ini menambahkan persoalan stunting merupakan prioritas nasional dan menjadi salah satu capaian target RPJM sejak 2020 sampai 2022. 

Dia menegaskan stunting merupakan persoalan serius yang harus diatasi karena anak penderita stunting tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan tubuh, tapi juga berkaitan dengan perkembangan otak anak yang kurang maksimal.

“Ini menyebabkan kemampuan mental dan pertumbuhan cara berpikir anak stunting di bawah anak-anak yang sehat, kalau dibiarkan jela akan mengganggu potensi generasi penerus bangsa, terutama Aceh Tamiang,” kata Rianto didampingi stafnnya, Yunus. (*)


Berita Terkini