Saat ini, virus Corona Delta sudah masuk ke Indonesia dan banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kudus dan Bangkalan.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, varian baru virus corona, Delta, yang sebelumnya disebut varian B.1.617.2 memiliki tingkat penularan sebesar 60 persen, daripada varian lain.
Saat ini, virus Corona Delta sudah masuk ke Indonesia dan banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kudus dan Bangkalan.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Muhammad Faqih mengatakan, varian mutasi ganda asal India ini justru banyak menular kepada individu berusia muda.
"Untuk varian delta, selain lebih cepat menular, juga lebih berbahaya."
"Mulanya menimbulkan gejala ringan, tapi perburukannya menjadi lebih cepat."
"Jadi sesak nafas, pegal-pegal, dan sebagainya lalu lebih cepat memburuk," ujar Daeng dalam diskusi virtual bertajuk "Covid-19 Meradang Setelah Libur Panjang" Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Khabib Nurmagomedov Merasa Gak Enakan Habisi 2 Petarung Ini, Salah Satunya Ditonton Ortu Lawan
Baca juga: Cut Keke Sudah Berusia 47 Tahun Lebih, Artis Berdarah Aceh Ini Pun Berbagi Rahasia Tetap Awet Muda
"Varian delta ini justru sekarang banyak menularkan ke yang masih muda-muda."
"Lalu langsung datang (ke fasilitas kesehatan) dalam kondisi yang berat," lanjutnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, salah satu varian yang saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah varian delta B.1.617.2 atau varian mutasi ganda dari India.
Menurut data Kementerian Kesehatan, varian ini menyebabkan penularan Covid-19 terjadi secara lebih cepat.
Wiku mengungkapkan, hingga saat ini penelusuran asal kedatangan varian delta virus corona masih terus dilakukan.
Menurutnya, untuk memetakan persebaran virus ini, penelitian masih dilakukan melalui metode Whole Genome Sequencing (WGS) atau surveilans meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Sekda yang Tertangkap Pesta Narkoba Bareng Cewek Seksi Dicopot, Kini Malah Masuk Rumah Sakit Jiwa
Baca juga: Tiga Orang Terkaya di Dunia Ini Disarankan Ke Luar Angkasa, Tapi Dilarang Kembali Ke Bumi
Gejala Covid-19 akibat varian corona Delta
Dikutip dari NBC Miami, gejala positif Covid-19 dari infeksi virus corona varian Delta dari India pada dasarnya mirip dengan gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus asalnya.
Hanya saja, pada infeksi varian Delta, gejala-gejala positif Covid-19 tersebut akan terjadi dengan lebih parah dan dinilai lebih sulit ditangani melalui penanganan medis.
Gejala positif Covid-19 akibat varian virus corona Delta sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr Bhakti Hansoti meliputi; sakit perut, hilangnya selera makan. Muntah, mual, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran
Kebanyakan pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona Delta juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain.
Baca juga: Waspada! Kenali Pemicu Serangan Jantung saat Olahraga Beserta Cirinya
Baca juga: Empat Santri Miskin Kembali Terima Bantuan Hasil Penggalangan Sapefam
Lebih lanjut, seorang dokter penyakit menular di Apollo Hospital India, Abdul Ghafur, mengatakan prevalensi gangguan pencernaan sebagai gejala yang ditimbulkan oleh infeksi varian Delta lebih besar daripada gejala serupa yang disebabkan oleh strain virus asalnya.
Akan tetapi, ia menyebut masih dibutuhkan lebih banyak penelitian klinis untuk memastikan hal ini.
Mendapat Surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika India
Atas terjadinya hal ini,sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Ganjar Pranowo bercerita beberapa waktu lalu mendapat surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika India perihal virus corona varian delta.(*)
Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul "IDI Sebut Varian Delta Virus Corona Lebih Berbahaya dan Menyerang Orang Berusia Muda, Waspadalah Jika Merasakan Gejala-gejala Berikut..."