Disebutkan, dalam dua bulan terakhir ini, pembangunan perumahan subsidi terus dipacu untuk mengejar target yang ditetapkan pemerintah.
Tetapi, dalam sebulan terakhir ini, kondisi menjadi terbalik, para pengembang tidak mampu lagi membangun perumahan.
Afwal menyatakan seharusnya setiap rumah yang sudah dibangun, maka KPR disetujui segera, seusai persyaratan administasi sudah lengkap.
Tetapi, dengan migrasi saat ini, maka pengembang yang telah mengajukan ke tiga bank nasional harus menunggu lebih lama lagi.
Dengan kondisi itu, katanya, kondisi keuangan pengembang tidak sehat lagi, karena ada pinjaman berupa barang ke pihak tiga sudah jatuh tempo.
Disebutkan, dengan siklus sektor perumahan yang luas, maka akan berimbas pada sektor tenaga kerja yang juga tidak bisa terserap lagi.
Baca juga: 1,2 Juta Rekening Nasabah di Aceh Dimigrasi ke BSI, Sudah Tuntas 86 Persen, BSI juga Akan Layani KUR
"Saya berharap, kondisi ini tidak berlarut-larut, migrasi ke BSI harus segera dituntas dan pola penyaluran KPR subsidi dan non-subsidi juga ditentukan segera," harapnya.
Dia mencontohkan, seperti pola KPR yang ditetapkan BSI seperti apa dan berbagai ketentuan lainnya.
Dikatakan, para pengembang di Aceh sangat bergantung pada perbankan dalam mendapatan kredit konstruksi maupun KPR kepada konsumen.
"Kami meminta pihak BSI segera menuntaskan migrasi, agar KPR yang telah diajukan sebelumnya tidak terkatung-katung," tutupnya.(*)