SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Para developer atau pengembang perumahan bersubsidi dan non-subsidi mulai kelimpungan.
Bagaimana tidak, transformasi tiga bank besar nasional di Aceh, BRI, BNI dan Mandiri ke sistem syariah belum 100 persen final.
Bukan itu saja, pelayanan di BSI Aceh untuk KPR rumah bersubsidi atau non-subsidi belum ada informasi yang jelas.
Melihat kondisi itu, sejumah pengembang di Aceh mulai menghentikan pembangunan perumahan bersubsidi dan non-subsidi.
Seperti disebutkan oleh salah seorang pengembang di Banda Aceh, kejelasan KPR rumah subsidi yang telah diajukan ke salah satu bank tidak valid.
Baca juga: Pengusaha Aceh Minta BSI Jangan Terkesan ‘Ganti Baju,’ Harus Sesuai Syariat Islam
Sehingga, dirinya harus menghentikan pembangunan perumahan, untuk menghindari kerugian lebih besar.
Pengembang yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku sudah kebingungan mencari dana pengganti KPR, karena rumah sudah rampug dibangun.
Dia mengambil keputusan menghentikan membangun rumah, sampai ada kejelasan sampai transformasi ke BSI rampung dilaksanakan, termasuk sistem pelayanan untuk KPR
Ketua Apersi Aceh, Afwal Winardy ST MT, Minggu (20/6/2021) mengatakan kondisi para developersaat ini sudah masuk zona merah.
Afwal menjelaskan kondisi keuangan para developer tidak lagi normal, sehingga pembangunan perumahan menjadi tersendat-sendat, bahkan terhenti.
"Jika rumah sudah rampung dibangun, tetapi KPR masih belum jelas, maka tidak ada pilihan lain, kecuali berhenti sementara waktu," katanya.
Dia mengungkapkan ada beberapa pengajuan KPR di bank konvensisoal yang sudah disetujui, tetapi harus dimulai dari awal lagi, karena migrasi ke Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dikatakan, jika kondisi ini tidak diselesaikan dengan cepat, maka akan mengganggu pembangunan perumahan di Aceh, baik subsidi apalagi non-subsidi.
Baca juga: VIDEO Nasabah Tak Perlu Panik Jika Belum Migrasi ke BSI, Begini Penjelasan Wakil Dirut Utama 1 BSI
Afwal menyatakan saat BSI Aceh saat beroperasi secara normal nantinya, maka ada zona wilayah dan layanan KPR.
"Ini lagi, makin membingungkan, jadi diumumkan secara terbuka, zona mana saja yang dibuka untuk KPR dan lainnya," ungkapnya.