Pasalnya, jika hasil temuan awal saja sudah menunjukkan hasil yang kurang bagus, maka lain pula ceritanya.
Bulan lalu, pengembang Jerman, BioNTech, mengatakan memiliki teknologi untuk menghasilkan vaksin baru melawan strain Sars-CoV-2 yang bermutasi hanya dalam waktu enam pekan.
Profesor Imunologi dan Penyakit Menular di Edinburgh University, Eleanor Riley, mengatakan ada alasan untuk optimistis bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA terbukti efektif melawan banyak varian yang bermutasi.
"Akan ada mutasi lainnya dan kami perlu memantau situasi dengan hati-hati dengan mengulangi jenis studi ini pada varian baru saat kemunculannya," kata Riley. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER- Kisah Pria Tionghoa Masuk Islam hingga Heboh Foto ‘Perampok Peng Nanggroe Atjeh
Baca juga: BERITA POPULER - Kaget saat Buka Cadar Calon Istri, TV Analog Dimatikan sampai Pemenang Sayembara
Baca juga: BERITA POPULER - 3 Nelayan Penjemput Rohingya Divonis 5 Tahun Penjara Hingga Asrizal Gugat Jokowi