Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Satu unit jembatan gantung di Gampong Meunasah Krueng Peudada sebagai jembatan alternative menyeberang Krueng Peudada ke Gampong Ara Bungong, Peudada Bireuen yang dibangun puluhan tahun lalu sudah rusak parah.
Kerusakan utamanya pada lantai sebagian papan sudah lapuk dan bolong-bolong. Kerusakan tersebut apabila tidak diperbaiki sangat berisiko bagi masyarakat yang akan ke kebun maupun antar desa.
Informasi rusaknya jembatan gantung dan harapan segera diperbaiki disampaikan Tgk Fakri (34) serta M Nur (53) warga Meunasah Krueng, Peudada kepada Serambinews.com, Senin (05/07/2021) mewakili warga lainnya.
Disebutkan, jembatan tersebut setiap hari dilalui masyarakat sebagai jalur lintas sehari-hari dan juga dilintasi anak sekolah, kondisi lantai sebagian sudah lapuk dan ada yang sudah bolong maupun patah.
"Jembatan itu menghubungkan Meunasah Krueng dan Ara Bungong dan juga Garot Peudada dan tembus menuju jalan Banda Aceh, saat ini kondisinya sangat beresiko karena lantai jembatan rusak parah, kami mengharapkan diperbaiki untuk memudahkan dilalui masyarakat dan anak sekolah," ujarnya.
Baca juga: Kapolres Bireuen Kembali Ingatkan Jembatan Peudada Rabu Dini Hari Nanti Tutup, Ini Imbauannya
Baca juga: Pemkab Imbau Penerima PKH, BPNT dan BLT di Nagan Raya Jalani Vaksinasi
Keberadaan jembatan gantung dibangun beberapa tahun lalu kata mereka sangat bermanfaat dan selama ini menjadi jalur alternatif memangkas jarak tempuh.
Lebar jembatan itu 2 meter dulunya dapat dilalui mobil sekarang tidak bisa lagi karena sudah rusak, tambah warga.
Mengatasi lantai yang rusak dan mencegah agar tidak sampai mencelakai pelintas, beberapa warga yang melintas membawa potongan kayu atau papan menutup lantai berlobang supaya tetap dapat melintasinya.(*)