Selanjutmya, di Yayasan Aneuk Nanggroe, 50 orang beserta pengasuh di evakuasi di bawa ke rumah pegawai Dinsos Aceh.
Sementara itu, dampak kerusakan sarana dan prasarana, atap SMPN 2 Darul Imarah, ambruk di terbang angin hingga plafon ruang kelas berjatuhan ke bawah.
Atap rumah rusak akibat pohon tumbang di Desa Gue gajah, Kecamatan Darul Imarah.
Atap rumah rusak milik Yusriadi, akibat pohon tumbang di Desa Krueng Kala, Kecamatan Lhoong
Dampak dari intesitas hujan yang tinggi yang mengguyur sebahagian besar wilayah Aceh Besar pada Jumat (9/7/2021) dengan intensitas tinggi, sedang hingga ringan.
Baca juga: Dampak Banjir di Aceh Besar, 265 Jiwa Mengungsi, Waled Husaini Rela Basah-basahan Salurkan Bantuan
BPBD Aceh Besar mengerahkan seluruh personil untuk melakukan pendataan, evakuasi, pendirian tenda pengungsi dan sarana dan prasarana.
Hungga mengerahkan, motor trailĀ 4 unit, mobil rescue satu unit, truck 2 unit, mobil Damkar 1 unit, Rubber boatĀ 2 unit.
Dalam bencana ini, Dinas Sosia Aceh Besar, telah meng support kebutuhan logistik dan kebutuhan dasar pengungsi serta armada evakuasi pengungsi dan tenda pengungsi.
Dapur umum didirikan di tempat pengungsi SDN Garot.
Puskemas Darul Imarah telah menyiapkan ruangan medis di lokasi pengungsi SDN Garot.
Relawan ERPA membantu evakuasi pengungsi, Relawan RAPI bantuan komunikasi di lokasi banjir dan titik pengungsi.
TNI/Polri membantu jalannya evakuasi dan lalu lintas.
Relawan ACT telah mengerahkan satu unit ambulance untuk keperluan medis di lokasi pengungsian SDN Garot.
Baca juga: VIDEO - Banjir Landa Aceh Besar, 251 Warga Diungsikan ke SD Garot
Menurut Maswani, saat ini mereka terkendala sulitnya menuju ke lokasi banjir karena tinggi air yang ber variasi, jarak lokasi bencana yang saling berjauhan, terganggunya sarana jaringan komunikasi (HP).
Sebagaian warga enggan mengungsi dan memilih bertahan di rumah masing masing sehingga menyulitkan petugas dalam pendataan.