Ia pun menyertakan fakta-fakta dalam suratnya tersebut.
"1. Simple saja Pak, sudah pasti banyak yang terkena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga.
Faktanya:
a. Sejak awal pandemi sampai dengan sekarang banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK-kan, seniman dan musisi tidak lagi bisa manggung.
b. ternyata PSBB, PPKM atau apapun hal sejenis tidak mampu meredam penyebaran Covid-19," tukasnya.
Menurutnya, PPKM Darurat tak efektif atas wabah virus corona.
"2. Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama,
mati karena wabah atau mati karena kelaparan," lanjutnya.
Baca juga: Oknum Anggota DPRK Subulussalam Dipolisikan, Diduga Pukul Sopir Ketua DPRK, Begini Kronologisnya
Usulkan alternatif
Meski menolak perpanjangan PPKM, Didi bukannya tak hadir tanpa solusi.
Ia mengungkapkan pendapat selanjutnya.
Didi Riyadi mengusulkan adanya lockdown atau karantina atau PPKM yang lebih berpihak pada masyakarat kelas menengah ke bawah.
"1. Lockdown atau karantina atau PPKM atau apapun namanya bisa diupayakan versi yang lebih ramah yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah
Faktanya:
a. Banyak orang seperti buruh harian atau lepasan yang hanya digaji kalau dia kerja terlepas pekerjaannya tidak kritikal atau tidak esensial bagi negara. tapi kritikal dan esensial bagi keluarganya.