Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga saat ini masih terus berlangsung.
Tanpa terasa, kebijakan ini sudah berjalan selama dua pekan, sejak diberlakukan pada 3 Juli 2021 lalu.
Namun sejak diberlakukan hingga saat ini, aturan tersebut ternyata juga terus menuai polemik di berbagai kalangan masyarakat.
Terutama pada ekonomi keluarga yang terdampak dengan kebijakan tersebut.
Seperti yang dikeluhkan oleh salah seorang pedagang buah pisang dalam sebuah video yang belum lama ini viral di media sosial.
Karena dampak dari kebijakan PPKM darurat, dagangan pisang milik pedagang tersebut jadi tak kunjung laku.
Akibatnya, hampir seluruh buah pisang dagangannya berakhir membusuk di pajangan.
Baca juga: Mendagri Minta Satpol-PP Utamakan Tindakan Persuasif dalam PPKM
Baca juga: Pemalsu Website Bansos PPKM Darurat Ditangkap Polisi, Pelaku Raup Keuntungan Rp1,5 Miliar
Unggahan video keluhan salah seorang pedagang buah di Karawang, Jawa Barat ini terlihat dari postingan akun Instagram @undercover.id, Senin (19/7/2021).
Dalam video berdurasi satu menit tersebut, seorang pria yang diduga merupakan pedagang pisang itu mengaku dirinya telah mengalami kerugian besar akibat dampak dari kebijakan PPKM darurat.
Dia pun mengeluhkan kondisi yang dia alami tersebut sambil merekam kondisi dagangannya.
"Ini hari Sabtu 17 Juli 2021. PPKM Gimana Bu. Ibu Bupati ini mah bukannya untung malah modalnya buntung. Bisa-bisa usahanya remuk," ujar suara pria yang terekam dari video tersebut.
Pedagang buah ini pun kemudian memperlihatkan satu persatu kondisi buah pisang yang digantung di kios dagangannya.
Dalam video itu terlihat, hampir seluruh buah pisang dagangannya itu membusuk.
Bahkan, tak sedikit pula yang warnanya sudah berubah menghitam.
Baca juga: Presiden Jokowi Ingatkan Jajarannya Hati-hati Saat Berkomunikasi dengan Publik Terkait PPKM Darurat
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Pemerintah Percepat Pencairan Bansos dan Diperbanyak
Pria itu lantas menanyakan solusinya pada Bupati setempat.