Info Subulussalam

Shalat di Masjid Agung Subulussalam, Walkot Affan Bintang: Alhamdulillah, Tetap dengan Protkes

Penulis: Khalidin
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para jamaah shalat Idul Adha 1442 hijriah di Masjid Agung Subulussalam, Kota Subulussalam, Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Selasa (20/7/2021).

Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE menyatakan, pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di daerah ini berjalan normal. Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE menyatakan, pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di daerah ini berjalan normal.

Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Hal itu disampaikan Walkot Affan Bintang saat ditanyai Serambinews.com, usai mengikuti shalat berjamah Idul Adha 1442 Hijriah di Masjid Agung Subulussalam, Selasa (20/7/2021).

Selain Walkot Affan Bintang, tampak pula di antara para jamaah Shalat Idul Adha, Kajari Subulussalam Mayhardy Indra Putra SH MH, dan lainnya.

Kemudian beberapa pejabat teras di Pemko Subulussalam juga melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Subulussalam, Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri.

Sementara Wakil Wali Kota Subulussalam, Drs Salmaza MAP serta sejumlah kepala SKPK di daerah ini melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Almunawarah, Desa Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri.

Baca juga: Khutbah Idul Adha di Islamic Center Lhokseumawe: Bekal Membangun Peradaban Islam

Tampak pula di antara para jamaah Shalat Idul Adha, Kajari Subulussalam Mayhardy Indra Putra SH MH, dan lainnya.

Usai shalat berjamaah, Walkot Affan Bintang bersama istri Hj Mariani Harahap SE mengecek hewan kurban di lingkungan Masjid Agung Subulussalam.

Shalat Idul Adha di Masjid Agung Subulussalam diimami Ustaz Dewani serta khatib Drs Maskur, Ketua Komisi Bidang Dakwah, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam.

Dalam khutbahnya, Ustaz Maskur menyampaikan soal kondisi Subulussalam yang masih belum parah alias tergolong aman virus Corona.

Dia mengatakan, kondisi Subulussalam yang masih tergolong aman ini sebuah rahmat yang disyukuri dan dijaga dengan baik.

Kendati demikian, Ustaz Maskur mengingatkan, bahwa kondisi  Subulussalam yang masih tergolong aman  ini tidak mengurangi kepatuhan menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19.

Baca juga: Khutbah Idul Adha di Islamic Center Lhokseumawe: Bekal Membangun Peradaban Islam

Selain itu, kata Maskur di Subulussalam terdapat makam ulama tersohor dunia Syekh Hamzah Fansury.

”Tapi jangan karena ulama besar kita banggakan, tapi kita sendiri remeh dengan mengabaikan virus Covid-19 alias tidak mau menjaga protokol kesehatan. Hal ini namanya kita sombong, nantinya Allah akan murka,” ujar Maskur.

Maskur pun mengimbau, segenap masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah dan selalu menjaga kesehatan.

Ini demi terjaganya Subulussalam dari wabah yang sangat berbahaya itu.

Setidaknya ada tiga poin penting kesimpulan khutbah Ustaz Maskur yang mengangkat tema qurban Ibrahim ismail.

Dikatakan, tiga hikmah dari lebaran Idul Adha terkait kisah Nabi Ibrahim dalam berkurban adalah.

Baca juga: Khutbah Idul Adha Paling Lama 15 Menit, Tertuang dalam Surat Edaran Gubernur

Pertama adalah totalitas Nabi Ibarahim dalam menaati perintah Allah SWT, di mana bukan sekadar harta tapi anak sekalipun dipotong jika sudah perintah sang Pencipta.

Nabi Ibrahim, lanjut Maskur begitu totalitas mematuhi dan menunjukan ketataannya kepada Allah SWT.

Sementara  manusia sekarang ini  masih banyak yang ragu dan setengah-setengah hati dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Hikmah kurban kedua, kata Ustaz Maskur, betapa Allah SWT menghormati manusia.

Ini dilihat dari anjuran memotong  atau menyembih manusia, tapi belakangan diganti dengan kibas atau domba.

Karenanya, Ustaz Maskur mengingatkan para jamaah agar tidak sesekali melakukan tindakan yang mengorbankan jidwa manusia. 

Umat muslim diimbau, agar menghormati harkat dan martabat manusia.

Terakhir, hikmah kurban daging bukan hanya simbolis, tapi jauh lebih luas yakni harta benda dan pemikiran serta waktu.

Selaku umat muslim, Maskur mengatakan sejatinya siap berkorban menyisihkan harta benda, jabatan untuk taqarub kepada Allah SWT.

Pantauan Serambinews.com, proses shalat Idul Adha berlangsung tertib serta mengikuti protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan menggunakan masker.  (*)

Baca juga: Khutbah Idul Adha Paling Lama 15 Menit, Tertuang dalam Surat Edaran Gubernur

Berita Terkini