Para pejabat juga berusaha mengendalikan jumlah kera dengan menggelar program sterilisasi massal.
Supakarn Kaewchot, seorang dokter hewan pemerintah, mengatakan monyet-monyet itu sangat terbiasa dengan turis yang memberi mereka makan dan kota tidak memberikan ruang bagi mereka untuk berjuang sendiri.
"Dengan perginya turis, mereka menjadi lebih agresif, melawan manusia demi makanan untuk bertahan hidup. Mereka menyerang gedung-gedung dan memaksa penduduk setempat meninggalkan rumah mereka," terangnya.
Baca juga: Monyet Ini Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup, Telah Membunuh Satu Orang dan Melukai 250 Lainnya
Lopburi, sekitar 95 mil sebelah utara ibu kota Bangkok, memiliki populasi besar monyet liar yang berkeliaran di jalan-jalan dan gedung-gedung.
Penduduk setempat percaya bahwa mereka beruntung dan menghormati mereka dengan festival setiap tahun.
Namun, monyet-monyet itu sering kelaparan sejak pandemi dimulai dan turis tidak dapat mengunjungi negara itu untuk memberi makan hewan-hewan itu. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Kisah Irma Pramugari yang Tolak Cinta Soekarno hingga Biodata Lengkap Herlin Kenza
Baca juga: BERITA POPULER – Misteri Wanita Penggoda di Pidie, Pembunuhan Toke Butut, Respon Herlin Kenza
Baca juga: BERITA POPULER - Tokoh Kristen di Aceh, Puluhan Kendaraan Putar Balik hingga Info CPNS Aceh Singkil